Kekeringan Meluas, PWI Lamongan Gencar Droping Air Bersih

Kekeringan meluas, droping air bersih semakin gencar dilakukan PWI Lamongan dan BPBD setempat. [alimun hakim/bhirawa]

Lamongan, Bhirawa
Kekeringan yang melanda wilayah Lamongan terus meluas, sehingga membuat warganya semakin kesulitan mendapat air bersih untuk kebutuhan minum, mandi, memasak dan mencuci.
Kondisi ini membuat semua pihak bergotong royong melakukan aksi droping air bersih ke desa-desa terdampak krisis air bersih.
Sehingga Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lamongan semakin gencar selama beberapa hari melakukan aksi droping air bersih. Seperti Senin (23/9) kemarin droping air bersih dilakukan di Kecamatan Sarirejo, tepatnya di Desa Kedungkumpul. Di desa ini, warga semenjak musim kemarau sudah kesulitan mendapatkan air karena sumur dan waduk setempat mengering.
”Droping ini dilakukan untuk meringankan beban warga, karena mereka sangat kesulitan air untuk minum, memasak dan mandi,” kata Ketua PWI Lamongan, Febri Bachtiar, Senin (23/9) kemarin.
Sementara itu, Kasi Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan, Muslimin menjelaskan, desa yang terdampak kekeringan di musim kemarau kini cukup banyak. Setidaknya pada 17 September 2019 sudah ada 30 desa di 13 kecamatan yang wilayahnya kekeringan.
”Sehingga di desa – desa terdampak kekeringan warganya kesulitan untuk mendapatkan air untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari,” papar Muslimin.
Ditambahkan Muslimin ke 13 Kecamatan yang mengalami kekeringan diantaranya, Tikung, Sugio, Babat, Sukorame, Modo, Sambeng, Bluluk, Kedungpring, Sukodadi, Sarirejo, Glagah, Brondong dan Karangbinangun.
”Sementara ada 13 Kecamatan yang mengalami kekeringan, saya minta kepada Kepala Desa yang warganya membutuhkan air bersih saat musim kemarau ini untuk melaporkan dan membuat permohonan, sehingga secepatnya bisa dikirim air bersih,” pungkas Muslimin. [aha]

Tags: