Kekeringan Terus Meluas di Sumenep

sumenep-kekeringan1Sumenep, Bhirawa
Musim kemarau panjang terus berdampak pada kekeringan di Kabupaten Sumenep. Akibatnya, persediaan air berseih sebanyak 300 tangki yang disiapkan pemerintah setempat sudah habis. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga, pemerintah setempat terpaksa harus menambah persediaan sebanyak 101 tangki.
Kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Sumenep, Koesman Hadi mengatakan, untuk meringankan beban warga terkait kebutuhan air bersih disejumlah desa, pihaknya mengalokasikan tambahan air bersih sebanyak 101 tangki. “Kami mengalokasikan tambahan air bersih sebanyak 101 tangki, sebelumnya telah kami distribusikan 300 tangki, jadi total yang kami sediakan sebanyak 401 tangki,” kata Koesman Hadi, Kamis (25/09).
Koesman menjelaskan, untuk persediaan air bersih sebanyak 101 tangki itu saat ini proses pengiriman kesejumlah daerah kekeringan. Setiap desa yang bersangkutan disuplai antara 4-5 tangki. “Pendistribusian air bersih kesejumlah daerah saat ini sedang berlangsung,” jawabnya.
Ditegaskan, untuk daerah kekeringan terparah tetap berada di kecamatan Batu Putih dan Saronggi. Sedangkan yang lain seperti Pasongsongan dan Talangu juga masuk daerah kekeringan, tapi tidak separah di dua kecamatan tersebut. “Terparah tetap dikecamatan Batu Putih dan Saronggi. Kami sudah mendistribusikan air ke sejumlah kecamatan terutama Batu Putih dan Saronggi, karena disana merupakan kecamatan terparah,” imbuhnya.
Sesuai data di BPBD kabupaten Sumenep, terdapat 64 desa yang tersebar di 17 kecamatan merupakan wilayah rawan kekeringan. Dari 64 desa itu yang masuk rawan kekeringan kritis berada di dua kecamatan yakni Batuputih dan Saronggi. [sul]

Rate this article!
Tags: