Kekurangan Sarana, Siswa Menumpang Ujian di SMA

Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni meninjau pelaksanaan hari pertama Ujian Nasional Berbasis Komputer di SMPN 2 Ponorogo, Senin (22/04/2019).

Ponorogo, Bhirawa
Peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) jenjang SMP di Kabupaten Ponorogo harus rela menumpang ujian di sekolah lain yang memiliki sarana mencukupi. Hal tersebut diungkapkan Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni saat memantau Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) jenjang SMP dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) SD/MI di Kabupaten Ponorogo, Senin (22/04).
Dalam peninjauan langsung di SMPN 2 Ponorogo dan SMPN 1 Jenangan, UNBK secara umum berjalan dengan lancar dan tertib. Namun, Bupati Ipong mengakui, ada kekurangan jumlah komputer yang mestinya digunakan peserta untuk ujian. Kendala tersebut ada dan dapat diatasi dengan sistem shift serta menumpang tempat ujian di SMA.
“Secara umum, ujian nasional ini berlangsung dengan lancar. Saya lihat, anak – anak peserta ujian sangat bersemangat. Ini hal yang bagus, karena jika hati senang, kinerja pun bisa optimal,” ujar Bupati Ipong.
Di Ponorogo, lanjut Ipong, 50% peserta ujian masih kekurangan komputer. Ada yang menumpang tempat ujian di SMA, lalu sebagian menggunakan sistem shift. “Contoh di SMPN 2 Ponorogo ini, jumlah peserta ujian 317 siswa, komputernya tersedia 113 buah, jadi harus dibuat 3 shift,” sambungnya.
Ke depan, Bupati Ipong menginginkan kebutuhan komputer untuk sekolah di Ponorogo dapat terpenuhi. Sehingga peserta ujian tidak perlu menumpang atau menggunakan sistem shift lagi.
Lebih lanjut, Bupati Ipong berharap pelajar di Ponorogo dapat memperoleh prestasi yang bagus, baik di tingkat provinsi maupun tingkat nasional. Setelah melihat semangat yang ditunjukkan oleh para peserta ujian, Ipong optimis nilai yang bagus dapat diraih. [mb10]

Tags: