Kelangkan APD, Dua UPT Dinsos Provinsi Jawa Timur Buat Masker

Para klien yang ada di dua UPT RSBD Bangil dan UPT RSBK Kabupaten Pasuruan sedang berkreasi untuk pembuatan masker, ditengah pandemik Covid-19.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Dua Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (RSBD) Bangil dan UPT Rehabilitasi Sosial Bina Karya (RSBK) yang ada di Kabupaten Pasuruan, merespon adanya kelangkaan alat pelindung diri (APD) untuk penanganan i virus Corona (Covid-19)
Sejak Senin (29/3), Kedua UPT Dinsos Jatim ini kini berkreativitas dalam pembuatan masker
Dengan memberdayakan kliennya melalui pembuatan masker secara mandiri. Untuk RSBD Bangil, dari 75 penghuni panti, sedikitnya 13 orang klien yang terlibat dalam pembuatan masker di setiap harinya.
Mereka adalah kaum difabel yang memiliki cacat tubuh, namun telah mendapat pelatihan menjahit selama tinggal di panti tersebut. Dalam sehari, masing-masing klien rata-rata mampu memproduksi 5-7 masker. Jumlah itu bergantung dengan jenis bahannya.
Sedangkan di RSBK Pasuruan, dari klien sebanyak 100 orang, yang terlibat dalam pembuatan masker hanya berjumlah 8 orang saja. Itu karena penghuni panti ini mayoritasnya memang hanya mendapat pelatihan olahan pangan, pertanian dan pelatihan salon.
Dalam seharinya, 8 klien yang berasal dari mantan gelandangan dan pengemis (gepeng) ini mampu memproduksi sekitar 60 masker. “Yang dilakukan ini sebagai tindak lanjut dari instruksi Bapak Kepala Dinas agar melakukan kegiatan produktif mendukung penanganan wabah virus Corona,” ujar Sugiarto, Kepala UPT RSBD Bangil, yang sekaligus Plt Kepala RSBK Pasuruan.
Sementara, Kadinsos Jatim, Dr Alwi juga mengapresiasi langkah UPT RSBD dan RSBK yang melakukan produksi masker secara mandiri, meski masih untuk kalangan sendiri dan pegawai Dinsos Jatim.
Menurutnya, yang dilakukan kedua UPT tersebut merupakan wujud kreativitas dan kepedulian terhadap wabah Covid-19 saat ini. “Memaksimalkan potensi kita ini, saya kira menjadi bagian yang sangat dianjurkan oleh Bu Gubernur,” ujarnya.
Selain memproduksi masker, dua UPT itu juga telah melakukan upaya pencegahan terhadap penyebaran Covid-19. Di antaranya, melalui penyemprotan disinfektan dan memberikan sosialisasi tentang pentingnya cuci tangan dan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat.
Untuk kegiatan penyemprotan, hingga kini, baik di RSBD maupun di RSBK, sudah dilakukan proses disinfeksi sebanyak 4 kali. Giat disinfeksi itu dilakukan atas bantuan BPBD Jatim, Tagana Jatim, Puskesmas setempat hingga penyemprotan mandiri. “Selain itu, ada juga penyemprotan yang dilakukan atas bantuan relawan GP Ansor Bangil,” tambah Sugiarto. [rac]

Tags: