Kelas Inspirasi Berbagi Semangat Generasi Muda Enterpreneur

CEO Tokopedia, William Tanuwijaya berbagi cerita di kelas inspirasi menjadi entrepreneur yang digelar ITS Surabaya bekerjasama dengan Kantor Staf Presiden (KSP), Rabu (15/3). [ adit hananta utama/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Menjadi enterpreneur muda sejak masih berstatus kuliah agaknya semakin ngetren untuk saat ini. Tak ayal, banyak pengusaha sukses yang usianya masih belia bermunculan. Seperti halnya William Tanuwijaya, pria 36 tahun yang telah sukses dengan bisnisnya dengan brand Tokopedia. Lewat kelas inspirasi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dia berbagi inspirasi dengan mahasiswa, Rabu (15/3).
Pria asal Pematang Siantar ini berbagi pengalaman selama perjalanan suksesnya dalam membangun perekonomian digital di Indonesia. Semua dimulai dari titik nol hingga menjadi salah satu wirausahawan muda terbaik di Indonesia saat ini.
“Ide itu mulai sekitar sepuluh tahun lalu. Berangkat dari masalah kepercayaan masyarakat Indonesia untuk bertransaksi online dan saya melihat masalah ini berhasil dipecahkan oleh beberapa model bisnis di belahan dunia lain,” aku pria kelahiran 18 November 1981 ini saat menjadi narasumber dengan tema Entrepreneurs Wanted!.
Ide William tidak serta merta berhasil. Bersama rekannya, Leontinus Alpha Edison, dia mengaku sempat kesulitan menemukan promotor. Hal ini karena idenya dianggap sulit terealisasi. Namun hal itu tidak menyurutkan semangatnya. Mengambil filosofi semangat bambu runcing, dia terus bergerak maju.
“Prinsip bambu runcing tersebut adalah keberanian, kegigihan, dan harapan. Akan sangat mudah menyatakan berani tapi tanpa kegigihan dan harapan semuanya tidak akan menjadi nyata,” tegas alumnus Bina Nusantara (Binus) Jakarta tersebut.
Kini semua kerja kerasnya telah terbayar tuntas lantaran brandnya telah menjadi platform marketplace terbesar di Indonesia.  Mimpinya untuk memajukan perekonomian Indonesia lewat digital pun telah terwujud. Saat ini lebih dari 1,5 juta pengusaha yang terlibat di kanal online miliknya.
Even yang digelar atas kerjasama ITS Surabaya dan Kantor Staf Presiden (KSP) diharapkan dapat menyebarkan semangat kewirusahaan di kalangan pelajar maupun mahasiswa. Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana mengatakan, peran seorang entrepreuner untuk memajukan sebuah negara sangat penting.
“Untuk menjadi sebuah negara maju dibutuhkan setidaknya empat persen pengusaha dari total penduduk yang dimiliki,” ujar guru besar Departemen Teknik Lingkungan tersebut.
Senada dengan Joni, Deputi III Kepala Staf Kepresidenan, Denni Puspa Purbasari mengatakan, entrepreneur bisa menjadi jalan untuk mengabdi kepada bangsa. “Saat ini pemerintah sedang gencar memajukan pendidikan. Kita masih kekurangan entrepreneur untuk membuka lapangan pekerjaan, sehingga kita kekurangan investasi,” tutur Denni.
Sementara itu, Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Pendidikan Tinggi (Belmawa Dikti) Prof Intan Ahmad mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan program Kewirausahaan untuk mendukung usaha-usaha dari mahasiswa terutama dari sisi finansial. “Intinya di situ mahasiswa bisa kerja sama dengan dosen, juga mengembangkan rencana bisnis kemudian dijalankan dan akhirnya nanti menjadikan calon-calon wirausawan,” kata Prof Intan Ahmad.
Dia menjelaskan, program tersebut sudah berjalan lebih dari lima tahun. Dalam program Kewirausahaan Belmawa Kemenristekdikti, pihaknya menekankan kehadiran pemerintah untuk mahasiswa yang ingin memulai sebuah bisnis. “Syaratnya para mahasiswa harus lebih dahulu membuat rencana bisnis, kemudian diajukan dan nanti ada dana-dana hibah yang disediakan untuk itu,”  pungkasnya.[tam]

Tags: