Kelas Memasak untuk Mahasiswa Lincoln University

Instruktur The Sages Institute International menjelaskan pembuatan pepes ikan pada mahasiswa Lincoln University yang mengikuti Summer Program di FEB Unair.

Surabaya, Bhirawa
Beragam kegiatan diikuti mahasiswa Lincoln University selama mengikuti summer program di Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (Unair). Tak hanya mempelajari materi di perkuliahan, mereka juga diajak mengikuti kelas memasak kuliner khas Indonesia.
Kelas memasak kali ini dilakukan melalui kerjasama dengan The Sages Institute International. Didampingi mahasiswa FEB Unair, mereka dibagi secara tim untuk membuat pepes ikan, sambal bawang dan nasi goreng kemangi.
Sarah Savira (20), mahasiswa Prodi ekonomi pembangunan Unair mengungkapkan, selain mendampingi mahasiswa Lincoln dalam materi kuliah, ia cukup tertantang dengan materi kelas memasak ini. Dia yang baru beberapa kali membuat pepes ikan, kini harus tampak menguasai di depan mahasiswa asing.
“Pernah sih bikin pepes beberapa kali, masih belajar. Ini sekarang harus kelihatan paham makanan sendiri buat bantuin jelasin ke teman-teman dari lincoln,” urainya saat membuat pepes di dapur The Sages Institute International, Senin (8/1).
Lucy crossen (19), mahasiswa Lincoln University mengungkapkan belum pernah menemukan ikan yang dibumbu seperti di Indonesia. Menurutnya, makanan Indonesia cukup kaya rempahnya dan baunya menyengat. “Ini menarik, apalagi cara membungkus ikannya yang unik dengan daun pisang,” kesannya.
Achmad Taufiq, chef instruktur The Sages Institute International mengungkapkan, tidak ada yang sulit dalam memberikan instruksi memasak makanan Indonesia pada warga asing. Hanya saja butuh ketelitian terkait jumlah bumbu yang akan digunakan.
“Menyesuaikan jumlah bumbunya, kalau kebanyakan kunyit eneg nantinya. Menyesuaikan cita rasa mereka, seperti tidak terlalu pedas dan menghilangkan bumbu penyedap juga,”
Tika Widiastuti, Ketua Summer program mengungkapkan program ini sebagai bentuk pertukaran mahasiswa. Mereka mempelajari materi di kelas hingga mengenal budaya di Indonesia. Kunjungan ini merupakan kunjungan terlama yang diterima FEB unair, yaitu mulai 1 hingga 14 Januari 2018.
“Mereka sudah visit buat melihat tarian, dan UKM di Surabaya. Sekarang ingin kami kenalkan masakan tradisional melalui cooking class,”papar dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini.
Menurutnya, melalui kegiatan ini akan dilakukan penguatan kerjasama ekonomi. Dengan kunjungan mereka, akan mengenal produk Indonesia yang berpotensi ke New Zealand. “Pesertanya mulai dari 16 mahasiswa S1, 1 mahasiswa S3 dan dekannya,” pungkasnya. [tam]

Tags: