Kelelahan, 163 Peserta Apel Bela Negara di Bojonegoro Pingsan

Diduga kelelahan dan belum sarapan, sebanyak 163 peserta apel bela negara di Stadion Letjen H Soedirman Bojonegoro yang dihadiri Wapres RI Jusuf Kalla  pingsan, Selasa (17/5). Bahkan ada 18 orang dirujuk ke rumah sakit umum lantaran sesak nafas.

Diduga kelelahan dan belum sarapan, sebanyak 163 peserta apel bela negara di Stadion Letjen H Soedirman Bojonegoro yang dihadiri Wapres RI Jusuf Kalla pingsan, Selasa (17/5). Bahkan ada 18 orang dirujuk ke rumah sakit umum lantaran sesak nafas.

Bojonegoro, Bhirawa
Sebanyak 163 peserta apel bela negara di Stadion Letjen H Soedirman Bojonegoro yang dihadiri langsung Wapres RI Jusuf Kalla  pingsan, Selasa (17/5). Bahkan ada 18 orang dirujuk ke rumah sakit umum lantaran sesak nafas.
Diduga mereka pingsan karena kelelahan terlalu lama berdiri di bawah terik matahari dan belum sarapan. Pasalnya sekitar 15 ribu peserta dari beberapa unsur sudah memadati stadion sekitar pukul 06.00, padahal pelaksanaan apel dimulai sekitar pukul 09.30 setelah orang nomor dua di negeri ini datang.
“Ada 163 orang yang pingsan dan yang dirujuk ke rumah sakit ada 18 orang, rinciannya sebanyak 17 orang ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan seorang di Puskesmas Kota,” kata Koordinator P3K kegiatan apel bela negara, dr Hernowo kemarin.
Para korban pun dibopong petugas gabungan PMI serta beberapa tim medis di bawah naungan Dinkes.  Hernowo menjelaskan para peserta yang dirujuk ke rumah sakit umumnya mengalami sesak nafas, kepanasan dan pusing karena terlalu lama berdiri. Sehingga mereka harus ditandu petugas dan menjalani pertolongan medis.
Padahal Dinas Kesehatan setempat telah mengantisipasi melihat peserta yang jumlahnya mencapai belasan ribu dengan menyiagakan sekitar 728 orang untuk membantu peserta yang kelelahan. Ratusan orang tersebut di antaranya 108 petugas dari Puskesmas, sekitar 20 petugas dari rumah sakit dan 600 anggota PMR maupun KSR.
Selain melibatkan ratusan anggota dan petugas, juga disiagakan sekitar 14 ambulan yang dibagi, di antaranya empat ambulan di depan stadion dan masing-masing dua ambulan di selatan, utara dan timur.
Sementara itu meski ratusan siswa pingsan, kegiatan apel bela negara yang dipimpin langsung Wapres Jusuf Kalla berlangsung khidmat dan sukses.
Wapres Jusuf Kalla mengatakan sikap bela negara bukan hanya menyangkut perang melawan musuh, melainkan memperkuat bangsa Indonesia dari segala hal. “Bela negara tidak berarti hanya untuk berperang, tetapi lebih luas dari itu, yakni bagaimana memperkuat bangsa ini dari segala hal yang penting,” katanya.
Menurutnya, penguatan di bidang ekonomi menjadi salah satu bentuk perwujudan bela negara. Hal itu dapat dilakukan dengan menciptakan kedaulatan pangan lokal di masing-masing daerah. Selain ekonomi, pendidikan juga menjadi bentuk lain dalam penguatan bela negara.
“Tidak ada negara yang kuat membela diri apabila (tingkat) pendidikan (masyarakat) tidak tinggi dan tidak baik.  Ekonomi juga harus kuat karena tidak ada negara yang kuat dan dihormati apabila masyarakatnya tidak mampu, kekurangan makanan, dan sebagainya,” jelasnya.
Dalam apel tersebut hadir pula Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, serta Gubernur Jatim Dr H Soekarwo. [bas]

Tags: