Kelompok Peternak Tuban Siap Pasok Daging Sapi

Pedagang daging di pasar.

Pedagang daging di pasar.

Tuban, Bhirawa
Kelompok Peternak Sapi Potong Bumi Peternakan Wahyu Utama Tuban menyatakan siap memasok daging sapi ke Jakarta dengan harga Rp 80.000 per kilogram, namun dalam pelaksanaannya membutuhkan pendampingan pemerintah.
“Tapi kalau tanpa pendampingan pemerintah ya sama dengan membunuh peternak karena dengan harga itu peternak jelas akan merugi,” kata Ketua Kelompok Peternak Sapi Potong Bumi Peternakan Wahyu Utama Tuban Joko Utomo di Tuban, Minggu (13/11).
Untuk diketahui, proses menekan harga daging sapi di Jakarta yang sekarang di atas Rp 100.000 per kilogram menjadi Rp 80.000 per kilogram harus dilakukan bertahap. Dalam pelaksanaannya pemerintah memberikan subsidi kepada peternak termasuk membeli kotoran dan air kencing sapi yang sudah diproses menjadi pupuk. “Kotoran sapi dan air kencing yang sudah menjadi pupuk kemudian disalurkan kepada petani. Bagi peternak kotoran dan kencing yang sudah diproses menjadi pupuk bisa menjadi pendapatan harian,” tutur Joko.
Tidak hanya itu, katanya, pemerintah juga harus bisa memberikan jaminan pembayaran penjualan daging sapi, sebab selama ini peternak sapi di Jatim sering dipermainkan pedagang besar di Jakarta. “Peternak di Jatim, termasuk saya tidak mau menjual sapi ke Jakarta karena pembayarannya sering macet,” jelas dia.
Dengan adanya pendampingan pemerintah, peternak akan tertarik beternak sapi sehingga jumlah sapi akan meningkat. Menurut dia, kelompok peternak di tempatnya sekarang ini sudah memiliki Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dilengkapi pendingin bantuan pemerintah yang mulai dimanfaatkan pada 2016.
RPH itu, kata Joko, sudah dimanfaatkan sejak Juli lalu, tapi masih sebatas untuk memotong dua ekor sapi per harinya untuk kebutuhan restoran Wahyu Utama. “Kalau kemampuan RHP bisa memotong sapi dengan jumlah banyak. Hanya saja kamar pendinginnya hanya mampu menampung 10 ekor sapi,” ucapnya.
Merujuk data yang ada,  Peternak Sapi Potong Bumi Peternakan Wahyu Utama dengan jumlah 300 peternak yang juga menjadi anggota koperasi peternak setempat memiliki sekitar 1.000 ekor sapi. “Kalau jumlah mitra peternak banyak, tidak hanya Tuban tapi juga peternak dari Jawa Tengah,” jelas dia.
Ia menyambut baik rencana pemerintah yang akan memperbolehkan koperasi mengimpor sapi dengan perbandingan satu ekor sapi indukan dan 10 ekor sapi jantan, sedangkan pengusaha satu ekor sapi indukan dan lima ekor sapi jantan. “Tapi kalau koperasi mengimpor sapi ya tetap membutuhkan pendampingan pemerintah, sebab impor 2.000 ekor sapi saja membutuhkan modal yang cukup besar,” ucapnya. [hud,ant]

Tags: