Keluhkan Truk Berat Masuk Kota Mojokerto

Truk Berat Masuk Kota MojokertoKota Mojokerto, Bhirawa
Warga Kota Mojokerto mengeluhkan banyaknya truk bermuatan berat yang masuk ke wilayah kota meski sudah ada rambu larangan. Mereka mengaku ngeri karena hampir setiap hari, sarana transportasi berkapasitas lebih dari 50 ton ini lalu lalang di ruasĀ  Protokol seperti Jl Empunala, Jl Gajahmada dan Jl Brawijaya Kota Mojokerto.
Padahal, ketiga jalan ini merupakan kawasan terlarang bagi kendaraan beroda enam keatas. Truk bermuatan berat ini, kebanyakan melakukan aktivitas bongkar muat di kawasan bisnis dan pasar.
”Jalan – jalan protokol itu merupakan kawasan tertib lalu lintas. Namun anehnya, ketiganya seakan jalan tol yang bisa dimasuki siapa saja,” ujar Swasono Kukuh, warga Magersari , Kota Mojokerto, Selasa (6/9) kemarin.
Menurut Kukuh, tidak adanya filter dari aparat terkait terhadap kehadiran truk tronton hingga gandengan itu memicu suasana ngeri bagi pengguna motor. ”Insiden tewasnya ibu dan anaknya akibat digilas truk di Jl Empunala belum hilang dari ingatan. Tapi, bagaimana bisa truk-truk ini tanpa kontrol masuk kota pada jam larangan,” tandas Kukuh.
Padahal, katanya, pada setiap lampu merah jalan tersebut terhubung dengan CCTV ke Pusat Pengendali Lalu Lintas Nasional Kepolisian Republik Indonesia atau lebih dikenal dengan istilah NTMC Polri. Toh truk-truk itu tetap bebas berkeliaran.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kota Mojokerto, YH Khadiran, tidak menampik adanya larangan melintas bagi kendaraan besar diketiga jalan itu. ”Jl Brawijaya, Jl Gajahmada dan Jl Empunala memang ada larangan bagi kendaraan lebih dari enam roda. Jika masuk jam itu pelanggaran dan bisa di tilang polisi,” akunya.
Pihaknya, telah menempatkan rambu-rambu larangan di jalan itu. Mulai jam 06.00-18.00 WIB roda enam atau lebih dilarang masuk. Otomatis tronton dan gandeng terkena larangan ini. Supaya tidak krodit dan mengantisipasi korban laka aturan ini dibuat. Tapi jika membandel, polisi bisa ambil tindakan. Khadiran berjanji akan membawa masalah ini ke level forpimda. ”Kita sampaikan masalah ini ke Forum Lalu Lintas. Biar ada penyelesaian,” janjinya. [kar]

Tags: