Kemarau Basah, Kualitas Tembakau Bojonegoro ‘Anjlok’

Seorang petani sedang merawat tanaman tembakau yang layu akibat cuaca tak menentu di Bojonegoro. (achmad basir/bhirawa)

Seorang petani sedang merawat tanaman tembakau yang layu akibat cuaca tak menentu di Bojonegoro. (achmad basir/bhirawa)

Bojonegoro, Bhirawa
Akibat kemarau basah, tanaman tembakau di beberapa desa yang ada di Kabupaten Bojonegoro mengalami banyak penurunan kualitas.Hal itu juga mempengaruhi harga jual tembakau kering ke pabrik rokok. Diperkirakan, harga tembakau kualitas terbaik akan turun dua grade dibandingkan tahun lalu akibat pengaruh cuaca. Namun tahun ini, diprediksi yang terbaik hanya sampai grade E. Hujan yang turun terus-menerus menyebabkan mingsri atau kadar penentu kualitas tembakau turun.
Petani di Kecamatan Kepohbaru, menututurkan hujan yang terjadi pada misim kemarau basah ini telah merusak daun tembakau, terutama di bagian bawah. “Sebagian daun tembakau bagian bawah menguning karena kelembaban tanah tinggi, hal ini dapat menurunkan kualitas tembakau,” ujarnya kepada Bhirawa, Minggu (25/9).
Ia mengatakan akibat guyuran hujan secara terus-menerus mengakibatkan kelembaban tanah tinggi. Ia menuturkan daun yang telah menguning tersebut kalau masih bisa dipanen bisa dijadikan ‘dendeng’ untuk membuat cerutu, tetapi kalau tidak bisa dimanfaatkan akan dibuang sehingga petani merugi.
Petani lainnya, petani asal Kecamatan Kanor. Hasil panen di tahun ini juga sangat jelek, hasilnya menguning dan banyak hama yang menempel pada daun. “Daunnya banyak yang menguning waktu panen, apalagi di bagian bawah dan banyak hama yang menempel pada daun,” ungkapnya.
Menurutnya, hal itu diakibatkan karena beberapa kali masih terjadi hujan. Harga daun tembakau basah terendah hingga menyentuh Rp1.000 per kilogram. “Harga tembakau di tahun ini memang sangat anjlok, jauh lebih anjlok dibanding tahun lalu,” ujarnya.
Kendati demikian, ia mengaku pasrah dengan kondisi cuaca saat ini. Ia mengatakan, tahapan panen hingga melakukan perajangan dilakukan seperti biasanya. “Ini masih menunggu dibukanya penjualan tembakau dari pabrik. Kira-kira akhir September atau awal Oktober, pabrik sudah membuka,” imbuhnya.. [bas]

Tags: