Kemarau Panjang, Kebutuhan Beras Aman

Tomie Herawanto

Tomie Herawanto

Kab Malang, Bhirawa
Stok beras di wilayah Kabupaten Malang dipastikan aman, meski saat ini terjadi kemarau panjang. Sebab, ketersediaan beras telah tercukupi yakni seberat 73 ribu ton. Sampai akhir tahun ini, warga Kabupaten Malang tidak akan terjadi kekurangan bahan pangan, khususnya kebutuhan beras.
Demikian disampaikan, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) kabupaten Malang Tomie Herawanto, Minggu (20/9), kepada wartawan. Ia mengaku, meski dalam musim kemarau ini ada penurunan produksi padi, namun hal ini tidak mempengaruhi persediaan beras. Sementara, produksi padi hingga bulan September 2015 turun 5 persen, tapi ketersediaan padi masih aman.
Data dari Distanbun, terang dia, sejak bulan Januari hingga April 2015, hasil panen padi mencapai 159.258 ton, dari total luas lahan persawahan 22.491 hektare. Dan pada bulan Mei hingga Agustus jumlah panen padi meningkat yakni mencapai 37.671 ton. Sehingga total jumlah panen padi telah mencapai 196.929 ton, dari ahan persawahan yang ditanami padi seluas 27.929 hektare.
“Meski jumlah panen padi meningkat, tapi ada beberapa daerah yang mengalami gagal panen, karena adanya kekeringan akibat musim kemarau,” ungkapnya.
Tomie optimis, jika Kabupaten Malang dalam musim kemarau ini akan tetap menjadi daerah di Jawa Timur (Jatim) sebagai swasembada beras. Sebab tahun ini, dirinya menargetkan ada peningkatan 3000 ton beras. Dari sebelumnya, 70,6 ton beras menjadi 73 ribu ton beras, dan saat ini sudah mencapai 70 ribu ton beras. Sehingga diharapkan pada bulan September ini, masih ada daerah yang panen padi, sehingga hal itu akan memenuhi target jumlah produksi beras.
Disebutkan, daerah yang telah mengalami gagal panen padi, diantaranya di wilayah Kecamatan Sumbermanjing Wetan, dengan luasan lahan 10 hektare sawah. Sementara, gagal panen disebabkan kekurangan pasokan air. Dan petani di wilayah tersebut hanya mengandalkan tadah hujan. Sehingga jika masuk musim kemarau lahan persawahan selalu kekurangan air. “Padahal sebelumnya, pihaknya sudah memberitahu agar petani pada musim kemarau menanam palawija,” ujarnya. Agar gagal panen padi tidak meluas, ditegaskan Tomie, maka pihaknya telah memberikan bantuan pompa penyedot air. Sebab, air sungai yang ada di wilayah tersebut tidak semuanya kering, sehingga jalan satu-satunya untuk mengairi lahan persawahan dengan menggunakan pompa penyedot air.
Di kesempatan itu, ia menambahkan, agar hasil produksi padi di wilayah Kabupaten Malang selalu meningkat setiap tahun, perlu membangun saluran irigasi baru. Karena saat ini sebanyak 50 persen bangunan saluran irigasi dalam kondisi rusak, sehingga diperlukan perbaikan.
“Sebab, untuk menentukan peningkatan produksi padi, salah satu yang paling utama dibutuhkan adalah pasokan air yang cukup,” pungkasnya. [cyn]

Rate this article!
Tags: