Kemarau Panjang, Petani Jagung Harus Keluarkan Biaya Ekstra

Mojokerto. Bhirawa
Musim kemarau bagi warga Desa Kenanten Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto, bukanlah halangan untuk tetap bertanam. Meskipun harus mengeluarkan biaya ektra agar tanamannya bisa panen.
Seperti yang dilakukan oleh Ahmad s. anggota kelompok tani Tani Rahayu IV desa Kenanten ini, kepada Bhirawa selasa 3/9/2019 mengaku, sejak awal tanam jagung juli 2019 lalu kondisi air sudah sulit untuk mengairi tanaman jagung yg ditanam pada lahan 0,5 ha miliknya.
Untuk itu agar bisa tumbuh sempurna dan mengasilkan buah yang bagus hingga bisa panen, maka selain harus dirawat , dipupuk yang cukup, juga pengairan harus ditunjang dengan pompa air dari sumur .yang dilakukannya seminggu sekali.
Mengontari biaya yang dikeluarkan” Wa cukup banyak ” setiap kali pompa harus beli solar 5 liter.itu jika pompa milik sendiri.tapi jika menyewa, ya ..harus keluarkan 100 hingga 150 ribu. Kata Ahmad.
Babinsa Desa Kenanten serda A. Subandi membenarkan jika di desa binaannya sekarang ini lagi sibuk petaninya memompa airr dari sumur untuk tanaman jagungnya. Seperti yang dilakunnya senin 2/9/2019.kemarin, Kami melaksakan pendampingan pengairan lahan yang ditanami jagung di Dusun Kenanten milik Edi anggota poktan Tani Rahayu.
Pada lahan seluas 0,5 ha yang ditanami jenis jagung Pioner berumur 50 hari ini, harus dipasok air dari sumur menggunakan diesel pompa air.
Hal ini untuk mengantisipasi kekeringan pada tanaman jagung akibat ketidakcukupan pasokan air, yang pada bulan september ini puncaknya musim kemarau.
kegiatan pendampingan ini merupakan bagian dari upaya khusus (Upsus) ketahanan pangan dalam mendukung swasembada pangan khususnya komoditas jagung di wilayah Kecamatan Puri.jelas Subandi( min )tampak dalam foto petani jagung Desa Kenanten, didampingi Babinsa setempat memompa air dari sumur boor untuk tanaman jagung agar tidak gagal panen. [min]

Tags: