Kemarau Panjang, Ribuan Santri Probolinggo Gelar Salat Minta Hujan

Kekeringan di Probolinggo, Polisi distribusi air gunakan Water Canon.

{Polisi Distribusi Air Gunakan Water Canon)

Probolinggo, Bhirawa
Kemarau berkepanjangan di Indonesia membuat sejumlah kalangan prihatin. Termasuk yang terjadi di Kabupaten Probolinggo, ribuan santri menggelar salat minta air hujan (Istisqa’) pada Selasa. Selain itu juga menggerakkan polres Probolinggo kota untuk turut berpartisipasi membantu kebutuhan air bersih warga setempat dengan memanfaatkan kendaraan water canon yang dimilikinya.
Salat Istisqa’ tersebut ditunaikan oleh ribuan santri Ponpes Zainul Hasan (Zaha) Genggong, Kecamatan Pajarakan di lapangan P5. Dipimpin oleh Ketua Yayasan Pesantren Zainul Hasan Genggong, KH. Mohammad Hasan Mutawakkil Alallah. Salat itu, diawali dengan salat duha.
“Salat ini merupakan cara untuk meminta kepada Allah diturunkan hujan. Karena dalam beberapa bulan ini, wilayah Kabupaten Probolinggo dan seluruh Indonesia. Juga terjadi di lingkungan pesantren yang mengalami kekeringan,” kata KH. Hassan Ahsan Malik, salah satu pengasuh Ponpes Zainul Hasan, Rabu 16/10.
Pria yang akrab dipanggil Nun Alex itu, mengatakan bahwa salat Istisqa’ salah satu cara para santri mengurangi kekeringan. Kaum sarungan berharap salat dan doa yang dipanjatkan dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dengan cara menurunkan hujan yang membawa berkah bagi penduduk bumi.
“Mari kita bersama-sama tuk memohon kepada Allah, agar Allah menurunkan hujan, tentunya ini kebutuhan kita bersama dan juga berharap kemarau yang berkepanjangan kali ini bisa cepat usai dan masyarakat makmur kembali,” ujar putra dari KH. Moh Hasan Saiful Islam itu.
Musim kemarau berkepanjangan membuat beberapa wilayan mengalami kesulitan air bersih termasuk warga Desa Sumberkare, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo mengalami krisis air bersih. Untuk dapat memperoleh air bersih, warga harus mengambil ke desa sebelah menggunakan jirigen. Ungkap Su’ud, Kepala Dusun Pelankerep, wilayahnya setiap musim kemarau kerap mengalami krisis air bersih.
“Di wilayah kami belum ada saluran air bersih yang masuk. Jadi warga harus mengambil air setiap hari untuk memenuhi kebutuhan hidup,” katanya.
Melihat kenyataan tersebut, Polres Probolinggo Kota melakukan penyaluran dengan memberikan dropping air bersih ke lokasi yang terdampak kekeringan tersebut dengan menggunakan water canon yang berkapasitas 4 ribu liter air.
“Dropping air gunakan water canon untuk memudahkan masyarakat mendapatkan air bersih,” kata Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Ambaryadi Wijaya.
Direncanakan, pengisian air bersih tersebut akan dilakukan setiap.seminggu sekali dengan mengisi tandon-tandon yang telah dipersiapkan. “Masyarakat bisa mengambilnya dengan cara bergantian. Jadi tidak jauh lagi warga mendapatkan air,” tegasnya.
Musim kemarau membuat kekeringan di Kabupaten Probolinggo meluas. Polisi membantu warga dengan menyuplai air bersih ke kawasan yang mengalami kekeringan. Bantuan air bersih memang tak selalu ada setiap saat. Selain itu, tak sedikit warga yang mampu untuk membeli air tangki. Karena itu polisi berusaha membantu dengan mengirim air bersih.
Polisi menyuplai air bersih menggunakan kendaraan rantisnya yakni Armor Water Canon (AWC). Kapasitas air yang mampu diangkut rantis ini adalah 7.000 liter. “Kalau hanya membawa mobil tangki biasa, kapasitasnya kurang besar. Kalau Water Canon, insyallah bisa mencukupi semuanya,” tuturnya.
Polisi memilih Desa Gunung Tugel, Kecamatan Bantaran karena kawasan tersebut merupakan salah satu desa terdampak kekeringan yang parah. Saat mobil water canon tiba di balai desa, warga sudah menyambutnya. Warga menyambut dengan jeriken di tangan sambil antre.
“Kami salurkan bantuan berupa air bersih kepada warga yang sedang mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih. Untuk membantu warga memenuhi kebutuhannnya. Kami juga akan melakukannya untuk kawasan lain yang kekeringan,” tambah Fadly.(Wap)

Tags: