Kemarau, Petani Bojonegoro Mulai Tanam Tembakau

Salah seorang petani tembakau di Bojonegoro . (Achmad Basir/bhirawa)

Bojonegoro, Bhirawa
Banyak cara dilakukan petani buat menyiasati Kekeringan yang diakibatkan musim kemarau. Sejumlah petani di Bojonegoro, misalnya, mereka yang terbiasa menanam padi, kini beralih menanami lahannya dengan tembakau. Pujianto, petani di Desa Kanor, Kecamatan Kanor Bojonegoro, rutin memanfaatkan ladang miliknya untuk ditanami tembakau. Karenya tanaman tidak membutuhkan banyak air. Khususnya saat musim kemarau tiba. “Untuk perawatannya hanya menyiram dan memberi obat, itupun dilakukan seminggu sekali secara bersamaan,” ujar Pujianto, kemarin (4/7).
Hal sama juga dilakukan petani daerah lain di Kecamatan Sugihwaras, Sunandar. Sunadar menyebut bak mendapat angin segar saat memutuskan untuk menanam tembakau pada musim kemarau. Jika tidak, lahan seluas dua hektare miliknya akan jadi lahan tidur saat musim kemarau. “Sebelum kita tahu soal tembakau, kita pas kemarau itu lahan kita kritis. Kita hanya tanam kalau tidak padi, ya palawija. Itu pun hasilnya gambling, kalau ada hujan ya lumayan, kalau kemarau gini ya rugi,” katanya.
Menurutnya, dia bisa mendapatkan ketuntungan bersih sekitar Rp 6 juta per hektarnya dalam satu periode penanaman, begitu juga ketika hujan turun tidak terlalu sering. Sehingga, tembakau bisa tumbuh dengan baik.
“Kalau menanam Kedelai tidak seimbang dengan biaya pupuk maupun perwatannya,” tandasnya.
Selain di Kecamatan Sugihwaras, petani di kecamtan lainnya di Bojonegoro, seperti Padangan, Sumberrejo dan Baureno, juga melakukan hal serupa. Mereka mulai beralih menanam tembakau saat musim kemarau. Sementara Kasi Tanaman Semusim Bidang Tanaman Perkebunan Dinas Pertanian Bojonegoro Imam Wahyudi mengatakan, penerapan target tersebut melihat potensi di Kabupaten Bojonegoro.Dengan kondisi pada musim kemarau ini, para petani akan cenderung menanam tanaman tembakau, karena tanaman padi musim tanam (MT) II kemarau diserang hama wereng. “Pada musim kemarau ini menanam tanaman tembakau untuk memutus mata rantai perkembangan hama wereng,” kata Imam.
Oleh karena itu, para petani yang menanam tanaman tembakau selama Juli kemungkinan juga masih banyak, karena sekarang masih menunggu tanaman padinya panen. “Permasalahan tanaman tembakau Juli, ketika panen bersamaan dengan masuk musim hujan, sehingga kualitasnya rusak,” imbuhnya.
Tanaman tembakau memang dikenal dengan tanaman yang tidak begitu banyak membutuhkan air dibandingkan dengan padi atau tanaman palawija. Sehingga, tembakau dijadikan satu alternatif bagi petani agar tetap bisa membuat lahannya produktif. [bas]

Tags: