Kemarau, Petani Manfaatkan Embung Kalisat Pasuruan

Warga saat mengambir air embung menggunakan pompa air di Desa Desa Kalisat, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Kamis (15/9). Di musim kemarau ini sejumlah warga memanfaatkan Embung, Kalisat untuk kepeluan pertaniannya. [hilmi husain/bhirawa]

Warga saat mengambir air embung menggunakan pompa air di Desa Desa Kalisat, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Kamis (15/9). Di musim kemarau ini sejumlah warga memanfaatkan Embung, Kalisat untuk kepeluan pertaniannya. [hilmi husain/bhirawa]

Pasuruan,Bhirawa
Para petani, di Desa Kalisat, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, memanfaatkan air embung di wilayahnya, meskipun embung Kalisat tersebut belum diresmikan. Pemanfaatan embung dilakukan agar produktifitas pertanian di kawasan tersebut meningkat lantaran sulitnya mendapatkan air dimusim kemarau saat ini.
Salah satu petani, di Desa Kalisat, M Salim (61) mengaku dirinya terpaksa mengambil air dari embung Kalisat karena wilayahnya saat ini sulit mendapatkan pasokan air untuk lahan pertaniannya. “Musim kemarau di desa kami sulit mendapatkan air banyak. Agar pertanian saya tidak gagal panen sayapun berinisiatif mengambil air dari embung Kalisat yang belum diresmikan ini,” tandas M Salim, kepada Bhirawa di lokasi embung Kalisat, Kamis (15/9).
Proses pengambilan air, lanjut Salim, dengan cara disedot menggunakan mesin pompa air. Sistem pompanisasi menggunakan selang tersebut kemudian disiramkan ke satu hektar tanaman kacang miliknya. “Sebenarnya saya mempunyai sumur untuk kebutuhan sehari-hari. Tapi untuk kebutuhan menyirami tanaman kacang ini membutuhkan air banyak, sehingga sisa-sisa air embung Kalisat sangat bermanfaat bagi saya,” jelas Salim.
Petani lainnya juga mengatakan hal yang sama. Embung Kalisat yang sudah selesai beberapa minggu kemarin itu sudah dimanfaatkan warga untuk sektor pertanian. “Lahan jagung saya tertolong berkat embung di desa kami ini. Jika tak ada embung ini maka saya akan merugi karena tanaman jagung bisa gagal panen seiiring musim kemarau sudah tiba. Dan katanya, embung Kalisat ini beberapa minggu lagi akan diresmikan,” ujar Tumiran, warga sekitar.
Embung Kalisat di Desa Kalisat, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan memiliki luas 3 hektar. Pengerjaan proyek dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, Dirjen Sumber Daya Air serta Kementrian Pekerjaan Umum-Perumahan Rakyat. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan hanya menyediahkan tanahnya saja.
Kepala Dinas Pertambangan dan Pengairan Kabupaten Pasuruan, Hanung Widya Sasangka menyampaikan pembangunan embung bertujuan, selain mencegah dampak banjir yang seringkali melanda Pasuruan, juga untuk krisis air bersih jika musim kemarau. Pembangunanan embung Kalisat sendiri, dibangun di Daerah Aliran Sungai (DAS). “Embung ini untuk penanganan banjir saat musim penghujan. Dimusim kemarau bermanfaat untuk kebutuhan warga,” kata Hanung Widya Sasangka.
Dengan pembangunan embung Kalisat, tentu saja embung di Kabupaten Pasuruan juga bertambah. Selama kurun waktu 2014-2016, sedikitnya ada empat embung yang dibangun di empat kecamatan. Yakni kecamatan Rembang, Pasrepan, Nguling dan Lumbang.
Sebagian sudah hampir selesai dan tahun depan bisa berfungsi secara keseluruhan. Ke empat embung itu masing-masing berada di Desa Sanganom Kecamatan Nguling, Desa Kalisat Kecamatan Rembang, Desa Sibon Kecamatan Pasrepan dan Desa Welulang Kecamatan Lumbang.
“Sebelum pelaksanaan dimulai, Pemkab Pasuruan sudah menyurvei dimana saja lokasi rawan kekeringan. Sehingga, air yang nantinya ditampung bisa dimanfaatkan oleh warga. Khususnya saat musim kemarau tiba,” ujar HM Irsyad Yusuf, Bupati Pasuruan. [hil]

Tags: