Kemarau, Produksi Padi di Bojonegoro Menurun

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Bojonegoro, Bhirawa
Memasuki musim kemarau, membuat areal sawah seluas 791 hektar mengalami penurunan produksi sekitar 5 hingga 15 persen. Penyebab lainnya adalah serangan hama tikus.
“Saat ini produksi padi menurun 5 hingga 15 persen, karena sulitnya air untuk mengairi tanaman padi di musim kemarau,” kata Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Akhmad Djupari, di Bojonegoro, melaui ponselnya, Kamis (18/6).
Sedangkan untuk serangan hama tikus, Djupari mengatakan kalau selama ini petani sudah memiliki cara untuk mengatasinya. “Hama tikus tidak terlalu berdampak pada hasil panen, karena petani sudah memiliki cara untuk mengatasinya,” katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan 791 hektar sawah yang mengalami penurunan produksi berada di desa di Kecamatan Kapas, Balen, Kanor, dan Bubulan. “Di Kecamatan Kalitidu, juga masuk daerah endemis hama tikus, tapi belum ada laporan tanaman padi di daerah setempat diserang hama tikus,” terangnya.
Menurut dia, usaha mengendalikan serangan hama tikus di daerahnya sudah dilakukan, antara lain, dengan cara gropyokan. Selain itu, juga memanfaatkan racun tikus jenis tiram, yang dimasukkan kedalam lubang persembunyian tikus.
“Cara mengendalikan serangan hama tikus dengan gropyokan dan memanfaatkan racun tikus jenis tiram cukup efektif,” tegasnya. [bas]

Tags: