Kemarau Rawan Kebakaran di Hutan Bojonegoro

hutan kering bojonegoroBojonegoro, Bhirawa
Musim kemarau tampak akan cepat berakhir, namun KPH Parengan tetap melakukan antisipasi-antisipasi kebakaran hutan diwilayah kerjanya. Hal itu dikarenakan saat musim akhir kemarau seperti ini puncak rontoknya daun-daun kering di hutan. Hal itu disampaikan oleh Administratur Perhutani KPH Parengan, Daniel Budi Cahyono, Minggu (5/10).
Menurutnya, kebakaran hutan sendiri sebagian besar ditimbulkan dari ulah manusia seperti tidak sengaja membuang putung rokok atau yang sengaja membakar semak belukar dibawah pepohonan untuk akses jalan atau dan lain sebagainya keperluan orang masing-masing. “Kebakaran ulah manusia sendiri mungkin hanya mengakibatkan semak-semak terbakar sampai kering tapi untuk pohon jati sendiri sulit untuk mati jika yang sudah berumur tua,” imbuhnya.
Lanjut Daniel, kebakaran seperti itu juga rawan bagi tanaman pohon jati yang masih muda karena pohon jati yang masih muda rawan mati jika terkena api. “Jadi untuk kebakaran semak hutan tidak ada kerugian materilnya namun kita tetap mengantisipasi agar asap kebakaran tidak mengganggu masyarakat sekitar,” tuturnya.
Daniel juga menjelaskan jika dari luas keseluruhan hutan KPH Parengan 17.633 hektar ada sekitar 25-30 hektar yang mengalami kebakran ringan. “Antisipasinya sendiri, kami selalu melakukan patroli secara rutin dan jika ada yang ketahuan ingin melakukan pembakaran hutan secara langsung kami akan menegor dan memberi pengarahan,” pungkasnya. [bas]

Tags: