Kemarau, Warga Tiga Kecamatan di Gresik Cari Air Bersih Hingga 2 Km

Warga antri untuk mendapatkan air bersih yang sangat langkah ini. [rokim/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Musim kemarau ini mengakibatkan air bersih susah di dapat. Dan berdampak pada kekeringan, menyebabkan sebanyak 32 desa, di empat kecamatan di Kabupaten Gresik mengalami krisis air bersih. Membuat warga harus rela mendorong gerobak sejauh 2 Km, untuk mendapat air bersih. Dialami di Kecamatan Benjeng, Cerme, Menganti, dan Kedamean.
”Kalau sudah musim kemarau datang, krisis air bersih pasti akan melanda desa kami. Air susah didapatkan sebab sumber seperti sumur dan lainya kering tidak ada air, warga harus mencari air bersih cukup jauh. Kalau tak ada bantuan, kami pasti akan beli karena kebutuhan kami sehari – hari untuk minum, mandi, cuci dan lainnya,” ujar Darmaji warga Desa Kedamean, Kecamatan Kedamean, Gresik.
Dampak kekeringan, warga bersama warga lainnya mengandalkan droping air bersih dari BPBD Gresik maupun bantuan dari pihak swasta. Meski jarak hingga 2 KM, warga tetap akan datang.
Sementara itu, anggota DPRD Gresik, Noto Utomo mengatakan, droping air bersih dari Pemkab maupun swasta. Diharapkan oleh warga, maka diharapkan kesigapanya supaya tidak terlambat. Sebab air merupakan kebutuhan pokok yang harus terpenuhi dan dewan akan terus memantau perkembanganya.
Sementara Sekretaris K3PG, Solekhan mengatakan, krisis air bersih yang melanda Kabupaten Gresik bagian selatan. Koperasi Karyawan Keluarga Petrokimia Gresik (K3PG) yang bergerak di bidang jasa penyedia air bersih. Mensuplai air bersih di 18 desa yang tersebar di Kecamatan Benjeng, dan Cerme. Droping air bersih, telah menjadi agenda tahunan untuk meringankan beban masyarakat. [kim]

Tags: