Kembali setelah Vakum, Motorola Rilis Moto E3 Power di Surabaya

MBG Trainer Lead Lenovo Indonesia Efendi Susanto (kiri) dan MBG Marketing Specialist Lenovo Indonesia Deasy Yosita menunjukkan Moto E3 Power yang sudah dipabrikasi di dalam negeri.

MBG Trainer Lead Lenovo Indonesia Efendi Susanto (kiri) dan MBG Marketing Specialist Lenovo Indonesia Deasy Yosita menunjukkan Moto E3 Power yang sudah dipabrikasi di dalam negeri.

Surabaya, Bhirawa
Setelah sempat menghilang dari pasaran lebih dari satu dekade, Motorola kembali hadir di Indonesia. Produsen handphone yang cukup terkenal era 2004-an ini kembali meramaikan bisnis handphone dengan produk barunya, Moto E3 Power di Surabaya .
Berkolaborasi dengan Lenovo yang telah mengakuisisi Motorola Mobility, untuk tahap awal produk yang dipabrikasi di dalam negeri tersebut menyasar kalangan menengah. “Sebenarnya kami siap menyasar kelas premium, tetapi untuk tahap pertama ini kami lebih dulu merilis Moto E3 Power dengan segmen pasar menengah. Hal ini terkait dengan komitmen kami terhadap aturan pemerintah dalam memenuhi kandungan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri, red) yang mencapai sekitar 20%” ujar MBG Marketing Manager Lenovo Indonesia Miranda Vania Warokka saat peluncuran Moto E3 Power di Surabaya akhir pekan lalu.
Dijelaskannya, pasca diakuisisi oleh Lenovo, Motorola memang berkomitmen untuk memenuhi keinginan pasar Indonesia dengan berpegang pada aturan dari pemerintah. Untuk itulah Motorola lebih dulu menahan produk andalannya yang dirancang menyasar pasar premium, yaitu Moto Z Play.
“Karena yang jenis Moto E3 Power ini yang lebih dahulu bisa kita penuhi TKDNnya. Sementara yang Moto Z sebentar lagi juga akan kami launching awal tahun depan. Hal ini menandakan bahwa tahun depan Motorola sudah siap berkompetisi di pasar premium seperti segmen pasar kami dulu,” terangnya.
Miranda menjelaskan walaupun nantinya brand Motorola dikhususkan menyasar pasar premium dan Lenovo untuk kalangan menengah dan mainstream, tetapi ada juga produk Motorola yang diperuntukkan bagi kalangan menengah. Karena potensi pasar menengah di Indonesia memang cukup menjanjikan dibandingkan pasar premium. “Pasar mana yang gemuk, di situlah kami bermain. Persaingan akan kompetitif karena pemain yang menyasar di pasar yang sama juga banyak,” katanya.
MBG Lead Trainer Lenovo Indonesia Efendi Susanto menjelaskan bahwa Moto E3 Power adalah smartphone yang memberikan nilai lebih dari berbagai aspek, mulai dari  baterainya yang tahan lama dengan kapasitas 3.500 mAh, ukuran layar yang mencapai 5 inci HD hingga kamera yang cukup unik dengan fitur beauty mode yang bisa mengidentifikasikan indeks kebahagiaan melalui wajah dan senyuman seseorang saat melakukan foto pribadi. Selain itu, handphone ini memiliki desain heritage dan dirancang tahan terhadap percikan air.
“Prosesornya sudah menggunakan Android Marshmallow. Padahal di produk lain, smartphone yang menggunakan prosesor jenis itu harganya bisa mencapai Rp 4 juta. Sedangkan kami hanya membanderol di bawah Rp 2 juta,”katanya. [tis]

Tags: