Kembangkan Bisnis di Indonesia, Virtual Hotel Sediakan Rp 52 M

Nida Rooms bakal kembangkan 1.000 hotel di Indonesia.

Nida Rooms bakal kembangkan 1.000 hotel di Indonesia.

Surabaya, Bhirawa
Dana Rp 52,7 miliar atau setara dengan US$4 juta dari tiga venture capital besar yang berbasis di Indonesia akan dipergunakan perusahaan start up bidang virtual hotel operator (VHO), PT Global Rooms Indonesia (Nida Rooms) pengembangan usaha di Indonesia.
Menurut CEO dan founder Nida Rooms, Kanesh Avili mengungkapkan tambahan berupa seeding fund ini sejalan dengan target Nida Rooms di fase ke 2 ini, Yakni dengan menaikan standar serta mutu hotel berbintang 3 ke bawah.
“Sehingga mitra hotel dapat setara dan bersaing sehat dengan hotel bintang 3 ke atas dan dari sisi konsumen, supaya merasakan kenyamanan layaknya menginap di hotel berbintang 3 ke atas. Dengan pilihan lokasi yang sesuai, harga yang sesuai, dan standar kualitas,” jelas Kanesha, Selasa (19/4) kemarin.
Ia menambahkan, saat ini Nida Rooms telah menggandeng sekitar 1.000 hotel di berbagai kota di Indonesia dan akhir 2016 pihaknya juga akan menargetkan untuk bekerja sama dengan 2.000 hotel di Indonesia.
Sedangkan ketiga venture capital yang memberikan seeding fund merupakan perusahaan Indonesia yang cukup memiliki reputasi, namun Kanesh belum dapat mengungkapkan karena saat ini masih dalam proses atau tahap penyelesaian akhir.
Sementara itu Nida Rooms diperkenalkan di Indonesia sejak 9 September 2015 dan resmi memiliki badan hukum sejak Desember 2015. Ide membuat bisnis model dimana pada saat itu sangat sulit menemukan hotel yang menawarkan layanan maksimal dengan harga yang terjangkau di Asia Tenggara.
Oleh karenanya, selain di Indonesia, Nida Rooms juga mengembangkan usahanya di Thailand, Filiphina, dan Malaysia. “Segmen yang dibidik Nida Rooms adalah para budget travellers, backpackers, youth travellers, dan short-business travellers,” ujarnya.
Saat ini dari 1.000 hotel yang digandeng Nida Rooms telah tersebar di berbagai kota di Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Jumlah tersebut setara dengan 5.000 inventori kamar yang telah dicapai dalam periode 7 bulan saja. [riq]

Tags: