Kembangkan Pembalut Luka dari Ikan Gabus

Ary Andini ST MSi

Ary Andini ST MSi
Kandungan tinggi protein yang dimiliki ikan gabus, rupanya bisa dimanfaatkan dalam proses penyembuhan luka insisi, luka gores, luka bakar dan luka operasi, post – operasi dan sebagainya. Karenanya, melalui inovasi Dosen Program Studi (Prodi) D-IV Analis Kesehatan Fakultas Kesehatan (FKes) Univiersitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Ary Andini ST MSi mengembangkan pembalut luka atau wound dressing berbasis kolagen dan kitosan yang ada pada ikan gabus sebagai perawatan luka.
“Ikan gabus mengandung tiga asam amino utama yaitu glisin, glutamin dan arginin,” ucap perempuan yang akrab disapa Ary ini.
Ary menjelaskan, masing – masing asam mempunyai peran yang berbeda. Asam amino glisin dalam sintesis kolagen berperan penting pada jaringan ikat. Sedangkan glutamine berperan selama fase inflamasi dan proliferasi penyembuhan luka sekaligus berperan sebagai sumber energi, serta Arginin berperan dalam fungsi imun dan merangsang fungsi sel endotel.
“Gabungan dari ketiga asam amino itu mampu meningkatkan kesembuhan dari luka pasien. Dengan manfaat itu kami memanfaatkan kulit dan sisik ikan gabus menjadi kolagen yang selanjutnya dikelola menjadi wound dressing,” jelasnya.
Pembalut luka atau wound dressing dikatakan Ary telah banyak dikembangkan oleh berbagai negara maju untuk perawatan luka, karena efektif membunuh bakteri dan jamur, serta mencegah infeksi berulang pada luka.
“Sebelumnya kami lakukan uji pendahuluan sebelum diaplikasikan ke hewan. Hal ini dilakukan untuk memastikan konsentrasi terbaik antara kolagen dan kitosan pada wound dressing yang bebas dari bakteri dan jamur, serta bersifat non-toksik,” katanya.
Dari penelitian ini, Ary berharap, nantinya akan dihasilkan produk wound dressing yang optimal dan aman tanpa efek samping dalam penyembuhan luka. Sehingga dapat digunakan bagi masyarakat yang membutuhkan. [ina]

Tags: