Kembangkan Potensi Warga Sisir Melalui Lomba Desain Batik

 Lomba membuat desain batik Sisir tak hanya diikuti oleh remaja, tetapi juga oleh para lansia, Minggu (19/4).


Lomba membuat desain batik Sisir tak hanya diikuti oleh remaja, tetapi juga oleh para lansia, Minggu (19/4).

Batu, Bhirawa
Kelurahan Sisir memiliki cara khusus untuk menggali potensi warganya untuk mendukung program wisata Kota Batu. Minggu (19/4), bertempat di Balai Kelurahan setempat mereka menggelar lomba membuat motif batik yang menggambarkan ciri yang dimiiki Kelurahan Sisir. Lomba ini mendapatkan apresiasi warga paling besar dari dua lomba lain yang juga dilaksanakan dalam waktu yang sama.
“Lomba membuat motif batik ini sengaja diselenggarakan untuk memperingati Hari Kartini. Selain lomba membuat motif batik, kita juga mengadakan lomba fesyen atau busana tradisional dan lomba membuat makanan dengan bahan dari beras,”ujar Ketua Panitia Lomba, Sari Anas Putri, Minggu (19/4).
Ia berharap dengan lomba ini akan memunculkan ide-ide kreatif dari ibu-ibu PKK dan juga para remaja untuk mengapresiasikan potensi yang dimiliki Kelurahan Sisir. Dari motif batik yang memenangkan lomba, akan menjadi bahan bagi Warga Batu khususnya Kelurahan Sisir untuk membuat dan memproduksi kain batik.
Tentu saja kain batik yang diproduksi ini memiliki ciri khusus daerah Sisir yang akan berbeda dengan kain batik-kain batik dari daerah lain. Dengan demikian kain batik yang diproduksi itu nantinya akan memiliki nilai jual dan ditawarkan kepada para wisatawan yang datang.
Selain itu, dalam lomba membuat makanan berbahan beras juga menuntut adanya kreativitas bagi ibu PKK dan remaja putri untuk mengembangkan dan mengolah makanan yang berbahan beras. “Termasuk untuk lebih memperhatikan dan meningkatkan nilai gizi yang terkandung dalam makanan, serta cara-cara penyajian yang baik,”tambah Sari.
Dan sebagai lomba ketiga sekaligus hiburan bagi warga Sisir, kemarin panitia juga mengadakan lomba fesyen atau busana tradisional. Nilai tradisional ini sengaja dibawa karena mereka ingin mengenang dan memperingati Hari Kartini. Mereka tak ingin perkembangan busana modern yang berkembang sekarang akan menenggelamkan busana-busana tradisional.
“Kita ingin memunculkan kembali seni busana yang menggunakan kain jarit dan kebaya. Dan dengan adanya lomba fesyen ini, diharapkan akan mampu menghidupkan kembali nilai budaya tradisional kepada para generasi penerus,”ujar Sari.
Ketiga kategori lomba ini diikuti sedikitnya oleh 78 peserta dari warga Kelurahan Sisir. Kelurahan ini terdiri dari 13 Rukun Warga (RW), dan masing-masing RW mengirimkan 2 perwakilannya untuk setiap kategori lomba. [nas]

Tags: