Kembangkan Skill Disabilitas Sensorik Netra

Ketua YTPA Bintoro Jember Widi Prasetyo bersama I Ketut Supeno Kepala BRSPDSN ‘Mahatmiya’ Bali, usai penandatanganan kerjasama, Rabu (20/11) kemarin. [effendi]

YTPA Bintoro Jember-BRSPDSN ‘Mahatmiya’ Bali Jalin Kerjasama
Jember, Bhirawa
Yayasan Taman Pendidikan dan Asuhan (YTPA) Bintoro Jember menjalin kerjasama dengan Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) ‘Mahatmiya’ Bali. Kedua belah pihak sepakat menjalin kerjasama dalam pengembangan model layanan dan rehabilatasi sosial tingkat lanjut khusus bagi penyandang disabilitas Tuna Netra.
Kesepakatan kerjasama ini ditandatangani Kepala Balai Besar Pengembangan Kementrian Sosial RI yang berada di Bali I Ketut Supeno dengan Ketua YTPA Bintoro Jember Widi Prasetyo, Rabu (20/11) kemarin.
Kepala Balai Besar Pengembangan Kementrian Sosial RI I Ketut Supeno mengatakan, kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan jejaring kerjasama BRSPDSN ‘Mahatmiya’ Bali sebagai koordinator regional dalam pelaksanaan program rehahilitasi sosial tingkat lanjut yang berstandar.
“Mereka (para penyandang disabilitas sensorik netra, nantinya akan di Training Of Trainer di lembaga kami, untuk meningkat sumber daya manusianya dengan pengembangan model layanan rehabilitasi yang berstandar,” ungkapnya.
I Ketut Supeno mencontohkan, di Bali kini ada cafe yang semua karyawannya penyandang disabilitas sensorik tuna netra. ”Meskipun memiliki kekurangan, mereka mampu mengembangkan diri dengan membuka usaha cafe. Dengan model pengambangan rehabilitasi yang selama ini diterapkan, mereka bisa dan mampu menjadi barista profesional,” ujarnya.
Pengembangan rehabilitasi tingkat lanjut yang sudah diterapkan BRSPDSN ‘Mahatmiya’ selama ini, akan terus dikembangkan di beberapa daerah di wilayah koordinasinya (Jawa Bagian Timur hingga NTB) termasuk Kab Jember.
Sementara, Ketua YTPA Bintoro Jember, Widi Prasetyo, merespon positif program kerjasama yang ditawarkan BRSPDSN ‘Mahatmiya’ Bali. Bahkan Widi menjadwalkan, awal Januari 2020 akan mengirimkan para disabilitas sensorik netra alumni SLB Bintoro Jember ke lembaga itu untuk mengikuti pelatihan. Sehingga ditargetkan Juli, 2020, mereka bisa membuka usaha cafe di Jember.
“Namun sebelum memberangkatkan mereka, kami akan melakukan kunjungan kerja ke Bali (BRSPDSN) dan melihat usaha cafe milik disabilitas sensorik netra di Bali secara langsung. Dari hasil kunjungan tadi, akan kami jadikan bahan untuk menyampaikan program ini ke orang tua mereka, apalagi masa pelatihan yang cukup lama yakni enam bulan, sehingga dibutuhkan kesiapan matang,” pungkasnya. [efi]

Tags: