Kembangkan Tiga Kawasan Industri di Selingkar Wilis

Kadisperindag Jatim Drajat Irawan meninjau lokasi kawasan industri di Ngajuk bersama sejumlah pemangku kepentingan kabupaten Nganjuk.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Untuk mempercepat pembangunan ekonomi di wilayahnya Pemprov Jatim mendorong percepatan pembangunan 3 (tiga) Kawasan Industri baru di kawasan Selingkar Wilis yaitu di kabupaten Nganjuk, Kabupaten Madiun dan kabupaten Ngawi.
Pembangunan tiga kawasan industri ini merupakan bagian dari sinergi dan percepatan implementasi Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan, Kawasan Bromo-Tengger Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
Dalam hal ini, Pemprov Jatim melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) sebagaimana arahan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa telah melakukan Rapat Koordinasi Implementasi tentang rencana pembangunan Kawasan Industri di Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Madiun secara virtual.
Kepala Disperindag Jatim, Drajat Irawan mengatakan bahwa perwujudan dari Kawasan Industri di tiga kabupaten yang ada nantinya diharapkan mampu mendongkrak potensi wilayah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masing-masing kabupaten.
“Sampai saat ini masih terus dilakukan upaya-upaya guna mempercepat pembangunan Kawasan Industri di masing-masing wilayah Kabupaten seperti Nganjuk, Ngawi, dan Madiun,” ungkap Drajat, Kamis (14/01) di Surabaya.
Drajat menjelaskan bahwa upaya-upaya yang terus dilakukan oleh Pemerintah antara lain terkait dengan pemenuhan infrastruktur pendukung seperti pelebaran jalan guna mengakses jalan tol yang telah tersedia, penyediaan SPAM, penyediaan listrik, pembebasan lahan, dan penyediaan air baku.
Rencananya Kawasan Industri yang terletak di Kabupaten Ngawi nantinya akan berlokasi di 6 kecamatan. Yaitu kecamatan Pitu, Widodaren, Karangjati, Kasreman, dan Kedunggalar dengan luas keseluruhan mencapai 1.460 Ha. “Saat ini konsentrasi di rencana pembangunan Kawasan Industri masih dilakukan pada Kecamatan Widodaren dan Karanganyar,” terang Drajat.
Sementara itu, untuk Kawasan Industri Nganjuk (KING) akan berlokasi di di Kecamatan Rejoso, Nganjuk, Sukomoro, Lengkong, dan Jatikalen, seluas 2.091 Ha. Kemudian untuk Kawasan Industri Madiun akan berlokasi di Geger, Dolopo, Wungu, Wonosari dan Balerejo seluas (64,83 Ha).
Rencananya tiga kawasan industri yang sedang dikembangkan ini memiliki karakterisktik berbeda menyesuaikan dengan potensi masing -masing daerah, seperti industri agro, industri halal dan sebagainya.
“Seperti yang telah dipaparkan oleh Direktur Perwilayahan Industri Kementrian Perindustrian, Ignatius Warsito bahwa Kawasan Industri tematik ini dapat dilaksanakan pada masing-masing Kabupaten karena setiap Kabupaten ini memiliki potensinya masing-masing, seperti Kawasan Industri 4.0, Agro, Teknologi dan Kawasan Industri Halal (KIH),” papar Drajat.
Menariknya, dalam pembangunan Kawasan Industri di tiga Kabupaten ini pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) sangat semangat untuk membahas percepatan pembangunan Kawasan Industri dengan pengelola kawasan, terlebih tiga kabupaten ini telah terkoneksi dengan jalan tol guna memperlancar proses distribusi.
Sementara itu, Tony Herwanto selaku Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Jatim mengatakan bahwa keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pendukung Kawasan Industri dari masyarakat pertanian menuju masyarakat industri dalam budaya kerja serta permasalahan pembebasan lahan menjadi salah satu faktor krusial dalam pembangunan Kawasan Industri di 3 Kabupaten ini.
Namun demikian, diharapkan permasalahan tersebut dapat segera diatasi sehingga pembangunan Kawasan Industri akan berjalan dengan lancar. “Tentunya penyiapan landing bank untuk mendukung calon pengelola dalam proses pembebasan lahan serta pemenuhan SDM yang berkompeten menjadi persyaratan yang harus segera dipenuhi dengan melakukan beberapa langkah-langkah strategis nantinya,” pungkas Tony. [gat]

Tags: