Kembangkan Wisata Pulau Giliyang, BPWS Anggarkan Rp 15 M

Pulau Giliyang diplot menjadi wisata kesehatan oleh BPWS. Untuk tahap pertama, digelontorkan anggaran Rp 15 miliar untuk pembangunan pavingisasi.

Pulau Giliyang diplot menjadi wisata kesehatan oleh BPWS. Untuk tahap pertama, digelontorkan anggaran Rp 15 miliar untuk pembangunan pavingisasi.

Sumenep, Bhirawa
Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) pada 2014 menganggarkan Rp 15 miliar guna pengembangan Pulau Giliyang, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep sebagai tempat wisata kesehatan.
Wakil Kepala BPWS Herman Hidayat mengatakan, tahun ini pihaknya menganggarkan untuk pengembangan Pulau Giliyang sebagai wisata kesehatan di Sumenep. Dana sebesar Rp15 miliar itu dimanfaatkan untuk pembangunan pavingisasi.
“Anggaran dana pengembangan untuk Pulau Giliyang pada tahun ini sebesar Rp 15 miliar ini digunakan untuk pembangunan jalan,” kata Herman Hidayat saat menghadiri pembukaan  Suramadu Adventure Trip di Sumenep, Selasa (21/10).
Herman bersama rombongan pengurus Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) bersilaturahim dengan Bupati Sumenep A Busyro Karim dan jajarannya dalam rangkaian kegiatan Suramadu Adventure Trip. Pengurus asosiasi yang terlibat dalam kegiatan tersebut merupakan perwakilan dari 18 provinsi.
Menurut Herman, peningkatan sarana jalan di Pulau Giliyang itu sepanjang 10 kilometer dengan lebar 3 meter. Jalan sepanjang 10 km itu mengelilingi Pulau Giliyang yang diproyeksikan untuk menjadi tempat wisata kesehatan. Hal itu dimaksudkan agar para wisatawan yang datang leluasa menikmati keindahan Pulau Giliyang.
“Nanti, para wisatawan yang berkunjung bisa keliling di Pulau Giliyang. Jalan sepanjang 10 kilometer itu mengelilingi pulau wisata kesehatan itu,” tuturnya..
Selain jalan, lanjutnya, masih banyak sarana yang harus ditingkatkan, di antaranya pembangunan dermaga, air minum dan tenaga kesehatan. Sarana tersebut sangat menunjang tempat wisata kesehatan yang selalu disosialisasikan oleh kepala daerah baik itu bupati maupun Gubernur Jawa Timur.
“Banyak infrastruktur yang harus ditingkatkan untuk menunjang tempat wisata kesehatan agar para wisatawan bisa tertarik berkunjung ke Pulau Giliyang,” imbuhnya.
Ia menegaskan, untuk pengembangan tempat wisata itu, pihaknya mengaku akan bersama-sama pemerintah kabupaten Sumenep karena pulau tersebut milik pemkab setempat. “Kami tetap bersama-sama pemerintah setempat untuk membangun Pulau Giliyang sebagai tempat wisata kesehatan,” terangnya.
Pavingisasi yang saat ini sedang dikerjakan, pertengahan Desember 2014 ini harus selesai karena anggarannya memang untuk tahun ini. “Tahun depan pasti ada tambahan anggaran lagi untuk peningkatan infrastruktur yang lain, karena kami harus mendukung program kepala daerah baik Bupati maupun Gubernur,” pungkasnya.
Pulau Giliyang adalah salah satu pulau berpenghuni di Sumenep yang secara administrasi merupakan wilayah salah satu kecamatan daratan, yakni Dungkek. Sesuai hasil penelitian LAPAN yang bekerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumenep pada 2006, kandungan oksigen di Pulau Giliyang pada kisaran 3,3 persen hingga 4,8 persen di atas normal. Kualitas oksigen yang bagus inilah yang dimanfaatkan untuk wisata kesehatan.
Penelitian yang dilakukan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumenep pada Desember 2011 juga memperoleh hasil sama, yakni kandungan oksigen di Pulau Giliyang di atas rata-rata wilayah lainnya, yakni sekitar 21 persen.
Perjalanan laut dari dermaga rakyat Dungkek ke Pulau Giliyang dengan naik perahu motor membutuhkan waktu sekitar 45 menit hingga 60 menit dalam kondisi cuaca laut yang kondusif.
Sementara itu Ketua DPD Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (Asppi) Jawa Timur, Saformadianto menjelaskan Suramadu Adventure Trip akan berlangsung selama empat , 20 hingga 23 Oktober.
Lokasi wisata yang akan dikunjungi peserta Suramadu Adventure Trip, di antaranya Pantai Camplong (Sampang), Pulau Giliyang, Pantai Lombang, (Sumenep), dan Api Tak Kunjung Padam (Pamekasan).
“Kami ingin berkontribusi sekaligus membantu pemerintah daerah dalam memajukan potensi wisata di Madura. Setelah kegiatan ini, pengurus asosiasi dari 17 provinsi lainnya tentunya punya gambaran tentang wajah potensi wisata di Madura,” katanya.
Bupati Sumenep A Busyro Karim mengucapkan terima kasih atas kegiatan yang digagas BPWS tersebut. “Ini memang membantu kami dalam mempromosikan potensi wisata. Namun, kami pastikan mereka (pengurus asosiasi, red.) tidak akan rugi datang ke Sumenep yang memang kaya akan potensi wisata,” ujarnya.  [sul]

Tags: