Kemen PUPR Segera Tuntaskan Pembangunan Tiga Pasar di Jatim

Suasana transaksi jual beli dan perdagangan di pusat pasar induk Mimbaan Panji Situbondo [sawawi/bhirawa]

Jakarta, Bhirawa
Di tengah hempasan pandemi Covid-19, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,7 triliun untuk membangun/rehabilitasi 21 pasar pada periode 2019-2020. Percepatan penyelesaian infrastruktur pasar, dilakukan untuk mendukung penyediaan fasilitas pemenuhan distribusi kebutuhan pokok. Terutama bahan pangan saat pandemi Covid-19.
Dari 21 pasar yang dibangun, tiga diantaranya berada di Provinsi Jatim. Yakni Pasar Pon di Kabupaten Trenggalek, pasar Legi di Kabupaten Ponorogo dan Pasar Benteng Pancasila di Kabupaten Mojokerta.
“Pembangunan pasar dilakukan dengan meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat. Sehingga menjadi bangunan aman, nyaman, bersih, tertata dan tidak kumuh (estetis). Penyelenggaraan Jasa Kontruksi selama pandemi Corona dilaksanakan dengan protokol Pencegahan Penyebaran Covid-19. Seperti pembatasan jumlah dan jarak orang, pengaturan shift kerja, dan penggunaan masker,” papar Menteri PUPR Basuki Hadimulyono, Kamis (16/4).
Diharapkan, infrastruktur pasar yang berkualitas ini dapat dirasakan langsung manfaatnya. Terutama menjamin distribusi bahan pokok danturut menggerakkan sektor riil atau UMKM yang merata hingga pelosok desa di seluruh Indonesia.
Rekonstruksi Pasar Pon di Trenggalek yang terbakar pada 2018, diatas lahan seluas 12.000 m2 dengan luas bangunan 5.800 m2. Anggaran Pasar Pon sebesar Rp69,3 miliar. Dengan masa pelaksanaan 300 hari kalender, sejak 10 Januari hingga akhir November 2020. Saat ini progres fisik mencapai 13,65 persen. Pasar Pon berada tidak jauh sekitar 900 meter dari Alun-alun Kabupaten Trenggalek.
Untuk Pasar Legi di Ponorogo yang terbakar, rekonstruksinya meliputi pembangunan Gedung A seluas 24.960 m2, dapat menampung 2.462 lapak. Gedung B seluas 7.005 m2 dan revitalisasi gedung penunjang seluas 207 m2.
Sebelum terbakar Pasar Legi memiliki luas bangunan 16.012 m2, memiliki dua lantai dan menampung 3.300 pedagang. Terdiri dari 196 kios dan 1.830 lapak. Artinya ada penambahan luas bangunan dalam rekonstruksi pasar.
“Pembangunan pasar Legi dikerjakan sejak 20 Februari 2020 dengan biaya APBN sebesar Rp133,6 miliar. Saat ini progres fisik mencapai 4,25 persen dan ditargetkan selesai 30 Desember 2020,” jelas Basuki.
Kemudian Pasar Benteng Pancasila di Mojokerta berupa pasar satu lantai dengan luas bangunan 2.961 m2. Terdiri dari 98 kios, menampung 244 pedagang. Revitalisasi mulai dikerjakan pada 28 Januari 2020, meliputi pembangunan seluas 3.400 m2. Terdiri dari 248 unit kios, dengan biaya Rp11,2 miliar. Saat ini pekerjaan kontruksi mencapai 10,48% dan ditargetkan selesai pada kuartal terakhir 2020. [ira]

Tags: