Kemenag Apresiasi 505 Guru dan Siswa Madrasah

Apresiasi prestasi siswa madrasah tingkat nasional dan international, Kabid Pendidikan Madrasah Kemenag Jatim, Leksono berikan penghargaan terhadap ratusan siswa.

Didominasi Madrasah Negeri, Programkan Inovasi Madrasah Dongkrak Prestasi
Surabaya, Bhirawa
Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia Jawa Timur (Jatim) memberikan penghargaan kepada 505 guru dan siswa. Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi Kemenag terhadap prestasi yang diperoleh guru dan siswa baik ditingkat nasional maupun international.
Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Madrasah Jatim, Leksono mengatakan adapun bentuk penghargaan yang diberikan bisa berupa prestasi non akademik dan akademik. Seperti penghargaan di bidang penyuluh (penulis Karya Ilmiah Remaja), OSN (olimpiade Sains Nasional), KSN (kompetisi sains madrasah) dan kejuaraan olahraga lainnya.
“Total ada 505 siswa sepanjang 2018. Ini meningkat dibanding tahun 2017 yang berjumlah sekitar 198,” ungkap Leksono. Prestasi di tersebut, lanjut Leksono, masih didominasi dari madrasah negeri dengan peroleh prosentase 75 persen sedangkan madrasah swasta hanya berkisar pada perolehan 25 persen.
Masih rendahnya kontribusi madrasah swasta pada perolehan prestasi di tingkat nasional dan international, mendorong Kemenag Jatim untuk membuat program inovasi madrasah. Di mana, sekolah, guru dan siswa akan berlomba-lomba dalam hal inovasi untuk meningkatkan kualitas sekolah. Oleh karena itu, Leksono mentargetkan prestasi siswa dan guru madrasah di tahun depan sekitar 20 persen. “Tahun depan kita target 700 siswa berprestasi. Ini akam terusbkita naikkan,” imbuh dia.
Di jatim sendiri, jumlah sekolah di bawah naungan Kemenag sebesar 19.563 lembaga mulai Ra, Mi, MTS negeri dan swasta serta Ma.
Dari jumlah tersebut, prosentase pendirian Madrasah swasta mencapai 98 persen dan sisanya madrasah negeri. Dari data tersebut, jumlah madrasah yang terakreditas A hanya 30 persen, akreditasi B sekitar 46 persen dan 24 persen sisanya terakreditasi C dan belum terakreditasi.
“Nanti kita akan fokuskan pada prioritas guru dan siswa untuk mendongkrak status akreditasi ke A,” imbuh dia.
Untuk prioritas guru, sambung dia, akan difokuskan pada pengembangan keprofesionalan berlelanjutan (PKB) yang dilakukan secara mandiri. Misalnya, ada materi soal HOTS, pihak kemenag menyiapkan trainer pada paksanaan melalui MGMP. Dari sisi siswa, pembinaan terua silakukan. Seperti setiap madrasah harus ada peningkatan kompetensi. “Kalau sekolah punya kompetesi seperti lomba Tahfidz Quran, Adiwiyata sekolah, olahraga atau bidang akademik ini terus didorong. Karena akan memberikan inspirasi bagi yang lainnya untuk terus meningkatkan kemampuannya dalam berkompetisi,” pungkas dia. [ina]

Tags: