Kemenag Beri Pembinaan dan Penguatan Moderasi Beragama

Pengasuh Ponpes Bumi Sholawat Gus Ali sedang memberikan tausiah pada peserta. [Ahmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Moderasi Bergama sudah lama digaungkan pemerintah. Hal ini merupakan sikap beragama yang seimbang antara pengalaman agama sendiri dan penghormatan kepada praktik bergama orang lain. Agar tak terjadi salah arah Kantor Kementerian Agama Sidoarjo melakukan Pembinaan dan Penguatan Moderasi Beragama sekaligus Halal Bihalal.
KH Agoes Ali Mashuri Pengasuh Ponpes Bumi Sholawat sebagai pemateri utama menuturkan, bergurulah pada orang yang jelas ilmunya. Jangan hanya berguru pada orang yang setengah setengah ilmunya. Pemimpin hendaknya mempunyai ilmu kesabaran. jangan mudah terpancing emosi, juga mempunyai jiwa pemaaf, jalin silaturrahmi dan loman sekaligus menjiwai akhlak Rasulullah.
Gus Ali–sapaan akrabnya, sering ditanya tentang mengapa akhir – akhir ini banyak masyarakat terpapar radikalisme dan intoleran. ”Ada dua hal yang melatarbelakangi seseorang terpapar radikalisme dan intoleran,” jawabnya.
Menurut Gus Ali, mereka berguru pada orang yang sanad keilmuannya tidak jelas. Selain itu, mereka belajar agama hanya sepotong-sepotong, tidak secara utuh. Selain dirinya dan kelompoknya dianggap salah dan sesat. Jadi betapa pentingnya menghormati dan menghargai agama dan keyakinan orang lain.
Gus Ali mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran sosial terhadap sesama manusia. Karena beragama tidak hanya beribadah kepada Tuhan, tetapi juga mempunyai kesadaran sosial yang tinggi. Kepekaan dan kepedulian sosial merupakan konsistensi keimanan seseorang. ”Jadi tak hanya soleh di tempat ibadah saja, tapi juga harus soleh di tengah masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sidoarjo, Moh Arwani dalam laporannya menyampaikan, profil satuan kerja terdiri dari enam Satker (Satuan Kerja), Kantor Induk, 4 MTsN, 1 MAN dan 2 MIN, 18 KUA, RA 319 lembaga, MI 246 lembaga, MTs 69 lembaga, MA 44 lembaga, TPQ 2464 lembaga, Diniyah 683 Pondok Pesantren (Ponpes) 130 lembaga, majelis taklim 327 lembaga. Lembaga – lembaga ini semua sudah mempunyai izin operasional dan siap untuk mendapatkan pembinaan.
“Sedangkan untuk pengembangan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2, kami telah mendapatkan dukungan dari Bupati dan DPRD Sidoarjo untuk segera mewujudkannya. In syaa Allah dalam waktu dekat akan segera terealisasi,” katanya.
Sedangkan program prioritasnya, pensertifikatan tanah KUA di 14 titik, yang keadaan status tanah saat ini milik desa dan milik pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Sedangkan 4 KUA sudah bersertifikat atas nama Kementerian Agama. ”Mohon doa restunya sehingga ke 18 KUA status tanah sudah milik Kemenenterian Agama,” pintahnya.
Hadir dalam acara yang mengundang 150 orang ini, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Husnul Maram, Pejabat Struktural dan Fungsional, dan pensiunan Kepala Kantor Kementerian Agama dieranya, Ketua DPRD, Kapolresta, Pengurus DWP, Tokoh Agama, Ketua PCNU dan Rois, Ketua MWCNU dan Rois, Kapolsek se Sidoarjo dan yang lainnya. [ach.fen]

Tags: