Kemenag Butuh 26 Ribu Profesi Guru Agama Islam

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) melalui Direktur Pendidikan Agama Islam, Imam Safe’i mengatakan pihaknya telah menyiapkan anggaran Rp 5 triliun untuk tunjangan intensif profesi guru agama islam baik sekolah negeri maupun sekolah swasta.
“Untuk tunjangan intensif profesi guru agama, kapan dicairkan? Ini masih dirapatkan hari ini (kemarin) oleh kemenag di Jakarta,” ungkap dia usai mengisi kegiatan Bedah Buku Sekjen Kemenag Periode 2014-2018 di Uinsa, Rabu (12/9). Namun sayangnya, di tengah anggaran yang sudah tersencana tersebut, pihaknya mengeluhkan jumlah profesi guru agama yang masih belum cukup banyak.
“Saat ini kami hanya memiliki 189 ribu profesi guru agama. 125 ribu guru negeri. Jumlah ini masih kurang. Hitungan data kami sekitar 26 ribu guru agama yang kami butuhkan,” ujar dia.
Banyaknya jumlah guru agama yang dibutuhkan, menurut Imam Safe’i karena ada masa pension. Selain itu, ia juga menilai tidak ada rekrutmen di jenjang SD, SMP, dan SMA beberapa tahun belakangan ini.
“Untuk membuka rekrutmen sendiri ini ada beberapa kewenangan. Untuk guru agama sekolah negeri kan wewenang Dikbud, Pemkab, Pemprov. Kalau dari sekolah madrasah itu nanti dari kemenag yang melantik. Ini masi dirapatkan hari ini. Kita sudah mengusulkan butuh berberapa guru. untuk mekanismenya sesuai aturan,” papar dia. Oleh karenanya, pihaknya mempunyai program untuk mengirim guru-guru agama di perbatasan. Ada 19 Provinsi yang memenuhi unsur wilayah 3T yang akan difokuskan dalam menempatkan guru agama.
“Program tersebut non PNS untuk mengurungi masalah di daerah 3T. program pertama kami turunkan 45 guru profess agama,” kata Imam Safe’i.
Sementara itu, ketika disinggung tukin untuk 120 ribu guru PNS Kemenag RI yang molor, Imam Safe’I tidak mengetahui secara pasti persoalan tersebut.
“ya itu saya kira masih proses. Karena itu yang menangani bukan saya. Beda lagi. Kan saya mengurusi tunjangan intensif profesi guru agama,” tandas dia. [ina]

Tags: