Kemenag Gandeng MUI Bina Eks Gafatar

GafatarSurabaya, Bhirawa
Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur memandang anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) perlu mendapat pendampingan. Setelah dipulangkan ke kampung halamannya, pemerintah perlu melakukan kontrol terus menerus.
Kepala Kanwil Kemenag Jatim Mahfudh Shodar menilai, anggota Gafatar perlu mendapat pembinaan setelah pulang ke kampung halamannya. Terutama bimbingan agama yang benar, sesuai sayariat islam.
“Pembinaan itu kita rangkul dulu mereka, mereka ini harus nyaman dan tidak merasa terasing di tanah kelahirannya sendiri. Semisal setelah pulang, warga di sekitarnya tidak menolak,” ujarnya, Selasa (26/1) kemarin.
Menurutnya, Kemenag Jatim akan menggandeng majelis ulama indonesia (MUI) untuk memberikan pendampingan agama. Selain itu, Kemenag Jatim juga sudah menginstruksikan kepada kantor kementerian agama kaputen/kota di Jawa Timur untuk terus memantau perkembangan anggota Gafatar.
Menurutnya, setelah anggota Gafatar pulang ke kampung halamannya, pemerintah setempat memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melakukan kontrol. Sehingga, mereka tidak telantar dan keyakinan Gafatar tidak berkembang biak.
“Tapi saya yakin, mereka yang pulang tidak akan menyebar luaskan faham gafatar, meski begitu pemerintah daerah harus terus memantau,” tandasnya.
Sementara itu, berembus kabar para anggota Gafatar banyak yang kehilangan buku nikah. Hal ini karena mereka dipulangkan ke kampung halamannya secara paksa. Menanggapi banyaknya buku nikah yang hilang, Kasi Kepenghuluan Kemenag Jatim Amanullah mengatakan akan memfasilitasi anggota Gafatar yang akan mengurus buku nikah. Bahkan, ia berjanji akan mempermudah persyaratannya.
“Dijamin tidak lama, sehari bisa selesai, ini bagian dari komitmen kami untuk memberi fasilitas yang baik kepada anggota Gafatar,” ucapnya.
Untuk mengurus ulang buku nikah, lanjutnya, harus ada permohonan dari yang bersangkutan. Selain itu, membawa suray keterangan dari pihak kepolisian.
Sekedar informasi, total warga Surabaya yang terdata di asrama transito Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan mencapai 122 jiwa. Dari jumlah itu, 60 jiwa telah berhasil dipulangkan ke kampung masing-masing. Bagi yang belum dipulangkan, sementara masih tinggal di asrama transito bersama dengan eks Gafatar lainnya dari daerah lain. (geh)

Rate this article!
Tags: