Kemenag Tuban Larang Siswa Rayakan Valentine

Muhlisin Muffa (Kasi Penma Kemenag Tuban)

Muhlisin Muffa (Kasi Penma Kemenag Tuban)

Tuban, Bhirawa
Dua pekan menjelang perayaan Valentin Day (14 Februari) yang biasanya dirayakan oleh kalangan muda-mudi, serta dalam perayaan cenderung melanggar norma-norma agama dan adat ketimuran, membuat Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban melarang siswa madrasah menggelar perayaan Valentine day. “Tidak ada itu yang namanya valentine day, Kemenag tidak mengenal itu. Jadi kami minta siswa-siswi dari Madrasah tidak usah ikut-ikutan soal itu,” kata Kasi Penma Kemenag Tuban, Muhlisin Muffa (2/2).
Madrasah yang berada di bawah naungan Kemeng dilarang keras merayakan Valentine Day, karena selain akan dapat merusak akidah dan moral. Terlebih, jika bertepatan hari itu digunakan berhura-hura dan bermadu kasih tanpa hubungan resmi. “Jelas kami melarang siswa dilingkungan madrasah agar tidak usah merayakan yang gitu-gituan, toh setiap hari kita sudah diajarkan harus saling menyayangi dengan sesama,” terang Muhlisin.
Seluruh kepala madrasah juga sudah diberi imbauan agar dapat membimbing siswanya dan menghindari perayaan valentine day. Selain itu, kepala madrasah juga sudah meneruskan surat pada orang tua terkait pengawasan putra-putrinya agar tidak terkontaminasi dengan budaya barat yang dapat merusak akidah dan moral bangsa. “Kerja sama dengan orang tua memang penting, maka dari itu diperlukan pengawasan secara bersama-sama. Sehingga, guru dan orang tua sama-sama tahu tentang gerak-gerik anak masing-masing,” terangnya.
Mufa menjelaskan, demi mengalihkan perayaan Valentine Day, kemenag bakal mengintruksikan pada madrasah supaya menggelar kegiatan yang melibatkan siswa. Terutama, pada saat menjelang hingga paska perayaan. Cara ini untuk mengantisipasi supaya siswa-siswa  tidak berbuat yang aneh-aneh disaat hari itu.
“Selain memberi wawasan pada siswa-siswi terkait dilarangnya Valentine Day ini, kami juga mengimbau pada madrasah supaya menggelar kegiatan positif lainnya. demi mengalihkan konsentrasi siswa. Tetapi, sampai saat ini kegiatan apa yang akan digelar belum tahu. Karena kepala madrasah belum melaporkan ke kami,” bebernya.
Terpisah, Kepala MAN Tuban, Saifuddin Yulianto menyatakan selian memberikan himbauan juga diberi pemahaman bahwa perayaan Valentine Day tidak menunjukkan budaya bangsa Indonesia. Selain dilakukan pengawasan antara guru dan orang tua. “Selain larangan, juga diberi pemahaman yang baik, insya allah anak-anak akan lebih tahu perbuatan mana yang baik dan mana yang tidak harus dilakukan atau melanggar nomarma agama,” terang Saifuddin Yulianto.n hud

Tags: