Kemenag Tunda PTM di Seluruh Madrasah se-Situbondo

Kepala Kemenag Kabupaten Situbondo, H Misbahul Munir saat memberikan penjelasan tentang penundaan PTM di lingkungan madrasah se-Situbondo Rabu (6/1). [sawawi]

Situbondo, Bhirawa
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di lingkungan madrasah se-Kabupaten Situbondo secara resmi ditunda sejak Senin (4/1) lalu. Kepastian itu disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Situbondo, H Misbahul Munir Rabu (6/1). Penundaan PTM murni karena angka sebaran Covid semakin meningkat.
Menurut Misbahul Munir, kini sistem pembelajaran mulai tingkat RA/MI/MTS dan MA masih menggunakan sistem Daring (Dalam Jaringan) atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Rencana awal, penerapan PTM akan dimulai Senin (41) namun terpaksa ditunda karena wilayah Situbondo kondisi sebaran Covid 19 belum berangsur pulih.
“Kami mengikuti kebijakan dari Provinsi Jatim yang belum memperbolehkan untuk madrasah menerapkan sistem PTM. Saat ini kami masih menunggu kepastian dan informasi lanjutan dari Pemprov Jatim,” kata Munir.
Pria yang sebelumnya cukup lama berdinas di Kantor Kemenag Kabupaten Sidoarjo itu menambahkan, dirinya yakin pada bulan Januari 2021 ini masih belum bisa memulai penerapan PTM di lingkungan madrasah Kemenag Kabupaten Situbondo. Pasalnya, ada sejumlah kriteria bagi setiap madrasah untuk bisa menerapkan sistem PTM.
“Sebenarnya beberapa madrasah sudah ada yang mempersiapkan secara optimal untuk menerapkan sistem PTM. Misalnya setiap kelas hanya terisi 50% dari seluruh jumlah siswa,” tandasnya.
Munir menegaskan, madrasah yang siap menerapkan PTM juga harus memiliki Sarana Prasarana (Sarpras) yang lengkap seperti memiliki sarana cuci tangan dengan sabun dan sarana meja-bangku kelas dengan jarak yang ideal.
“Ya karena melihat kondisi saat ini yang masih berada dalam pandemi Covid 19 maka Pemprov Jatim dan Pemkab Situbondo mengeluarkan kebijakan penundaan sistem PTM sejak 4 Januari 2021 kemarin. Artinya PTM ini ditunda hingga ada kabar lanjutan dari Pemprov Jatim dan Pemkab Situbondo,” jelas Munir.
Sejak pandemi Covid menimpa Situbondo, belum pernah ada siswa madrasah yang terpapar Virus Corona. Tetapi ada sejumlah pengawas dan guru yang positif terjangkit Covid 19. Misalnya salah satu pengawas berinisial SN, serta salah satu guru di MAN 2 Situbondo dengan inisial IM yang positif terpapar Covid 19.
“Jumlah yang positif terkena Covid yang menimpa guru, penyuluh atau pengawas sekitar lima orang. Kalau siswa angkanya masih nol,” tandas Munir. [awi]

Tags: