Kemenangan Pilkada Jangan Jadikan Jumawa

Forum-Masyarakat-Cinta-Damai-Formacida-Jatim-menggelar-aksi-damai-dengan-membagikan-bunga-kepada-pengguna-jalan-di-depan-Monumen-Perjuangan-Polri-Jalan-Raya-Darmo-Senin-1412-kemarin.

Forum-Masyarakat-Cinta-Damai-Formacida-Jatim-menggelar-aksi-damai-dengan-membagikan-bunga-kepada-pengguna-jalan-di-depan-Monumen-Perjuangan-Polri-Jalan-Raya-Darmo-Senin-1412-kemarin.

Surabaya, Bhirawa
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak yang dilaksanakan 9 Desember 2015 lalu diharapkan berjalan dengan damai tanpa menimbulkan kerusuhan. Hal ini disampaikan Forum Masyarakat Cinta Damai (Formacida) Jatim dengan menggelar aksi damai di depan Monumen Perjuangan Polri Jalan Raya Darmo, Senin (14/12) kemarin.
Dalam aksinya, Puluhan Formacida Jatim membagikan seribu bunga bagi pengguna jalan yang melintasi Jalan Raya Darmo. Mereka mengajak masyarakat untuk tetap mengawal proses demokrasi dan menjaga Pilkada agar tetap kondusif khususnya di Jatim.
“Pilihan boleh berbeda, tapi kedamaian harus tetap dijaga. Begitu pula dengan dinamika politik yang sudah berjalan pra-Pilkada. Namun, kehidupan kebangsaan kita tidak boleh terpengaruh proses politik yang berjalan lima tahun sekali,” kata Koordinator Aksi Damai, Ilham Rosyidi kepada Bhirawa kemarin.
Dengan aksi tersebut, Ia menginginkan kepada seluruh lapisan masyarakat terutama pendukung pasangan calon (paslon) maupun calonnya untuk tidak jumawah bagi yang merasa sudah menang. Sedangkan, bagi yang merasa kalah dalam Pilkada serentak 2015 diharuskan legowo.
“Kemenangan jangan menjadikan jumawah dan kekalahan harus diterima dengan legowo. Mangkanya kami sebar bunga sebagai simbol kedamaian,” pungkasnya.
Massa yang didominasi masyarakat umum Surabaya dan Sidoarjo ini mencatat proses Pilkada yang ada di daerah Situbondo sangat rawan ricuh. Menurutnya, Ada lima daerah dari 19 Kabupaten/Kota di Jatim yang dinilai rawan. Yakni, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Blitar, Banyuwangi, Situbondo dan Sumenep. “Kalau di Situbondo terus kita monitoring karena sangat rawan ricuh. Hal itu karena ada kandidat calon yang sama-sama kuat dan dari pesantren,” jelasnya.
Ilham menambahkan, demokrasi untuk mewujudkan masyarakat adil dan sejahtera sesuai dengan amanat sila kelima Pancasila. Menurutnya, jangan sampai karena kondisi politik yang memanas karena hiruk pikuk perselisihan elit politik nantinya menimbulkan konflik di tengah masyarakat.
“Jawa Timur harus menjadi stimultan majunya bangsa Indonesia dengan sikap masyarakat yang terbuka dalam keberagaman demokrasi. Selain itu, demokrasi yang diwujudkan jangan sampai hanya untuk kesejahteraan bagi kelompok atau golongan, tapi untuk orang banyak,” Ulas Ilham.
Pihaknya juga menyerukan kepada segenap elit politik untuk menjaga kondusivitas Jatim dan berkomitmen mensukseskan Pilkada serentak 2015. Formacida Jatim juga meminta masyarakat luas agar tidak terpancing dengan kemungkinan konflik horizontal dengan adanya perbedaan pilihan politik. Selain itu meminta kepada semua pemangku kepentingan di Jatim agarĀ  mempertahankan Jatim yang aman, nyaman dan damai. (geh)

Tags: