Kemendikbud Gelar Workshop Cloud Computing Khusus Guru SMK

Puluhan guru SMK se-Kabupaten Malang mengikuti Workshop Cloud Computing, di Pendapa Museum KEK Singhasari, Desa Klampok, Kec Singosari, Kab Malang. [cahyono]

Kab Malang, Bhirawa
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menempati janji menggelar Workshop Cloud Computing bersama Amazon Web Service (AWS) yang dikhususkan kepada para guru Sekolah Menengah Kejuruhan (SMK) se-Kabupaten Malang. Workshop ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman tentang pengembangan pendidikan Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Selain itu, juga dilakukan perjanjian kerja sama dalam peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi pada pendidikan vokasi dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, di Pendapa Museum KEK Singhasari, Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
“Workshop yang diikuti guru SMK se-Kabupaten Malanhg akan berlangsung selama dua Minggu. Sedangkan pelaksanaan workshop ini, sudah ada pendatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan pengelola KEK Singhasari,” kata Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Penyelarasan Kejuruan dan Kerja Sama Industri Direktorat Pembinaan SMK Kemendikbud Saryadi, Senin (19/10).
Workshop yang diselenggarakan ini sebagai bentuk komitmen dari Kemendikbud untuk mewujudkan Link and Match antara pendidikan vokasi, SMK dengan dunia usaha dan industri. Ini juga sebagai representasinya KEK Singhasari yang membutuhkan SDM terampil di jenjang pendidikan menengah yang bisa di supply SMK. Workshop Cloud Computing bersama AWS, ini merupakan kegiatan yang digagas Direktorat Jendral Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia usaha dan Dunia Industri, dengan PT Inteletensia Graha Tama selaku pengelola KEK Singhasari.
“Tidak semua guru SMK diterima untuk mengikuti workshop ini, karena memang ada persyaratan khusus, seperti kegiatan ini ditargetkan untuk 100 guru SMK. Namun, pada hari ini yang mengikuti hanya 50 orang guru SMK di bidang keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK),” ungkap Saryadi.
Dijelaskan, guru SMK yang mengikuti Workshop Cloud Computing, yakni guru pengajar yang memiliki kompetensi keahlian rekayasa perangkat lunak dan sistem informasi jaringan, serta aplikasi yang dipilih melalui seleksi terbuka secara online dengan menggunakan sistem pre test AWS, dengan batas nilai 70. Sehingga dengan menggelar workshop yang nantinya akan menjadi mitra strategis dari KEK, karena hal itu sebagai AWS.
“Cloud Computing perkembangannya sangat luar biasa, sehingga sudah memetakan bahwa kebutuhan SDM untuk Cloud Computing ini bisa diisi dengan siswa SMK, yang juga ada levelnya. Selain itu, siswa SMK bisa mengisi di level tertentu. karena secara jumlah bisa cukup signifikan,” papar Saryadi.
Kolaborasi dengan AWS ini disambut baik oleh Kemendikbud, karena dapat menjadi peluang bagi siswa SMK supaya nanti mereka bisa bekerja sesuai kompetensi dibidangnya masing masing. Sehingga pihaknya menggandeng KEK Singhasari dan AWS, untuk pelaksanaan workshop ini. Tujuan Cloud Computing ini lebih ke arah tekhnologi, agar siswa SMK diarahkan menjadi praktisionernya KEK.
“Bagaimana nanti dapat memanfaatkan Cloud Computing untuk website atau app yang ada di sekolah. Sehingga pihak sekolah tidak harus punya investasi hardware yang terlalu mahal, hanya cukup Cloud Computing saja. Seperti SMK 11 Malang dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (BPDB) sudah menggunakan Cloud Computing, dan hasilnya lebih ekonomis,” pungkas Saryadi. [cyn]

Tags: