Kemendikbud RI Siap Gandeng STKW Surabaya

Suasana sendratari kolosal ‘Panji Laras’ di Candra Wilwatikta Pandaan. [achmad suprayogi]

Usai Tonton Pertunjukan Seni Kolosal ‘Panji Laras’ Karya Mahasiswa STKW Surabaya
Surabaya, Bhirawa
Pagelaran seni kolosal ‘Panji’ yang diperankan oleh seluruhnya mahasiswa STKW (Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta) Surabaya mendapat apresiasi yang luar biasa dari mantan Mentri Pendidikan dan Kudayaan periode 1993-1998 Dr. Ing Wardiman Djojonegoro.
Bahkan Kasubid Seni Pertunjukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Yusmawati yang ikut menyaksikan pertunjukan di UPT Candra Wilwatikta Pandaan, Pasuruan pada Sabtu(18/3) malam siap mengajak bekerjasama dengan STKW Surabaya untuk mengikuti gelar Panji di tingkat Internasional.
Usai menikmati pertunjukan, Wardiman Djojonegoro mengaku sangat senang dan terkagum-kadum. Terbukti, walaupun kondisinya hujan gerimis mantan Mendikbud era Presiden Soeharto itu tetap menikmati hingga tuntas.  Saya sangat senang setelah melihat pertunjukan ini, betul sangat indah dan betul-betul kolosal. “Yang paling mengagumkan bagi saya adalah pertunjukan ini digarap oleh anak-anak mahasiswa. Dan yang paling sangat luar biasa, karena sutradaranya anak mahasiswi,” ungkap Wardiman Djojonegoro.
Para mahasiswa ini sudah layak untuk ditempilkan di tingkat nasional maupun internasional. Walaupun masih mahasiswa, meraka tampil sangat profesi. Bisa dilihat dari cara menarinya dan cara penyajiannya sudah sangat professional. “Jadi sudah sangat layak untuk ditampilkan ditingkat nasional maupun internasional,” tegasnya.
Kekaguman yang sama juga diungkapkan oleh Kasubdit Seni Pertunjukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Dra. Yusmawati, M.M mengatakan pihaknya puas dengan pertunjukan ini. Menurutnya hal yang sangat berbeda, pertunjukkan ini suatu hal yang sangat berbeda, karena baru kali ini saya melihat pertunjukkan kolosal dari cerita Panji secara keseluruhan. Biasanya hanya melihat atau mendengar sepotong-potong, dan beberapa orang yang memainkan. “Sekarang ini digarap secara kolosal, cukup menarik dan bagus sekali, suatu hal yang sangat menarik. Apalagi sutradaranya juga anak-anak mahasiswa itu sendiri,” akunya.
Olah karena itu, saya berharap nantinya STKW Surabaya bisa untuk dikerjasamakan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Kita tahun depan rencananya ada pagelaran Panji dari beberapa Negara, Insya Allah ada beberapa perwakilan dari Indonesia. Inilah kesempatan kami mengajak/kerjasama dengan STKW Surabaya,” jelas Yusmawati.
Terpisah, sang sutradara Pitri Karina mahasiswi STKW Surabaya semester VIII menjelaskan dalam menggarap pertunjukan cerita ‘Panji Laras’ secara kolosal ini dirinya dibantu oleh 5 mahasiswa, yaitu Yosinda Fidayanti sebagai asisten sutradara, dan para piñata tari yaitu Miftaqul Jannah, Gilang Rhamdani, Wahyu Surimawarni dan Abin Santoso. Sedangkan untuk peñata musiknya dari teman-teman semester VI. “Setelah ditunjuk oleh STKW saya langsung gerakan bersama-sama, dan dalam waktu dua minggu pergelaran ini bisa dilaksanakan,” jelas Pitri.
Kita terus bekerjakeras, mencari literasi, membuat konsep yang dilakukan secara lighting dan seterusnya. Untuk penari kita melibatkan sekitar 93 mahasiswa, peñata musiknya sekitar 35 mahasiwa termasuk para sinden-sindennya. “Setelah konsep dan lighting selesai, terus kita lakukan adegan-adegan hingga bisa tampil sekarang ini,” ungkap mahasiswi asal Kediri ini.
Kepala UPT STKW Surabaya Drs. H. Arif Rofiq, M.Si menuturkan kalau kegiatan ini dilakukan oleh semua mahasiswa, tujuannya mereka punya pengalaman untuk menciptakan sendratari sendiri, dan mensutradarai sendiri. “Jadi saat turun di masyarakat nanti mereka sudah paham betul, sehingga sangat siap di masyarakat, ” tuturnya.
Disisi lain, STKW yang terdiri dari empat jurusan ini, ternyata para mahasiswanya diberikan fasilitas secara gratis oleh Gubernur Jawa Timur, sejak dibentuk UPT sekitar tahun 2012. Hal ini dilakukan sebagai bukti kalau pemerintah Provinsi Jawa Timur betul-betul ingin menggairahkan jiwa seni di masyarakat. “Jadi Pakde Karwo ini sangat peduli dengan kesenian, dan dibuktikan di STKW yang dibiayai oleh APBD Jawa Timur,” pungkas Arif Rofiq. [ach]

Tags: