Kemendikbud Usulkan Anak Almarhum Budi Dapat Beasiswa

Foto Ilustrasi

Sampang, Bhirawa
Tragedi Ahmad Budi Cahyanto, guru honorer mapel kesenian di SMAN 1 Torjun, Sampang, yang tewas dianiaya oleh muridnya sendiri berinisial MH, menyita perhatian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI di Jakarta. Terlebih saat ini istri Budi, Sianit Shinta sedang hamil 5 bulan, buah pernikahannya dengan Budi.
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud Hamid Muhammad menyatakan anak mendiang Budi yang masih dalam kandungan direncanakan dilakukan pengangkatan PNS istimewa, namun rencana tersebut tidak diperbolehkan oleh Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
“Setelah dikomunikasikan dengan BKN ternyata tidak bisa, makanya dari Kemendikbud menyiapkan beasiswa bagi anaknya kelak. Nanti, ada mekanisme khusus untuk membantunya,” tuturnya kepada awak media saat berkunjung di rumah duka, di Desa Pliyang, Desa Tanggumong, Kecamatan Kota, Sabtu, 3 Februari 2018.
Hamid mengaku sangat menyesali ada murid sampai berani melawan guru, memukulinya hingga meninggal dunia.
“Yang paling disesalkan lagi itu murid yang memukul gurunya. Apalagi di Madura sangat kental dengan slogannya yaitu, Bapa’ Bapu’ Guru Rato (Bapak, Ibu, Guru, Ratu). Itu yang dijunjung oleh masyarakat Madura sejak dulu,” terangnya.
Tragedi murid membunuh gurunya sendiri yang terjadi di Sampang ini, kata Hamid, bertentangan dengan slogan itu.
“Jadi, tolong mulai sekarang, lakukan pencegahan seoptimal mungkin di setiap sekolah. Semua potensi penyimpangan perilaku siswa itu harus ditangani optimal sedini mungkin. Jangan dibiarkan. Segera lakukan pembinaan secara persuasif serta komunikasi dengan orang tuanya,” pintanya. [lis]

Tags: