Kemenhub Respon Percepatan Proyek Trem Surabaya

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemkot, Bhirawa
Kegigihan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk menghadirkan sarana transportasi murah dan ramah lingkungan berupa trem akhirnya membuahkan hasil.
Rencananya, Jumat (25/11) hari ini Wali Kota Tri Rismaharini diundang oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk membahas soal percepatan penyelenggaraan kereta api trem di Surabaya.
Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini akan menghadiri undangan tersebut bersama instansi terkait yaitu Bappeko, Dinas Perhubungan (Dishub), Bagian Hukum dan Bagian Perlengkapan kota Surabaya.
Sebelumnya, di ruang kerjanya, Wali Kota Tri Rismaharini sempat curhat ke para awak media, bahwa dirinya sempat putus asa untuk mencarikan solusi pendanaan angkutan massal cepat berupa trem.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pun, kata Risma, sempat ditanyai langsung soal pendanaan trem dari APBN.
“Saya memang sempat pesimistis soal pendanaan trem. Bahkan saat perjalanan keluar negeri saya sempat ketemu Bu Menkeu dan langsung saya tanyakan dana APBN untuk proyek trem di Surabaya. Jawab Bu Menkeu singkat, gak ada uang,”  papar Risma di hadapan para jurnalis Surabaya, Kamis (24/11).
Risma menambahkan, meski menemui jalan buntu, namun usaha yang dilakukan olehnya tetap akan dilaksanakan. Menurut dia, rencana pembangunan proyek trem ini sudah digagasnya sejak  4 tahun terakhir dan belum juga terealisasi.
Ia menjelaskan, memang yang menjadi hambatan utama adalah masalah pendanaan. Namun masalah pendanaan bisa dicari dari pinjaman luar negeri jika pemerintah pusat segera mengeluarkan izin operasional proyek angkutan massal cepat tersebut.
“Pendanaannya tidak mahal, cuma kita menunggu 2 izin yang memang kewenangan dari Pemerintah pusat, yaitu soal izin jalan dan izin bangun. Gak tahu kenapa kok tidak dikeluarkan, padahal kita sudah mendapat tawaran pinjaman dari Jerman, berapa triliun gitu. Ya itu saya sampaikan ke Bu Menkeu juga. Jawabnya bagus, malah Bu Menkeu juga janji ke saya untuk memberi insentif karena Surabaya mengelola APBD dengan baik,” urai Risma. [dre,geh]

Tags: