Kemenkumham Jatim Bina Rohani Pegawai selama Ramadan

Pegawai Kanwil Kemenkumham Jatim mendapat siraman rohani saat Bulan Suci Ramadan di di Masjid Al Muttaqin, Kamis (16,5). [abednego/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Bulan Suci Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah, dimana pada bulan tersebut umat Islam melaksanakan ibadah puasa. Untuk itu Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Jatim menambah waktu pembinaan rohani bagai pegawa jajaran yang bergama Islam.
Kajian ajaran islam yang biasanya dilakukan dua kali seminggu, kini selama Bulan Ramadan ditingkatkan menjadi setiap hari. Majelis ta’lim itu dilakukan usai salah duhur berjamaan di Masjid Al-Muttaqin.
“Kita asumsikan bahwa suluruh pegawai muslim berpuasa. Jadi kita manfaatkan waktu istirahat untuk mengaji dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa,” kata Kadiv Administrasi Kemenkumham Jatim, Haris Sukamto, Kamis (16/5).
Haris mengaku, kegiatan ini sekaligus untuk membina rohani pegawai Kanwil Kemenkumhanm Jatim, khususnya yang muslim. Sehingga dapat terhindar dari segala sesuatu yang tidak diinginkan, maupun godaan yang menyesatkan.
“Karena Bulan Suci Ramadan juga, kami ingin memberikan pembinaan rohani bagi para pegawai (beragama Islam, red),” ungkapnya.
Pada pembinaan rohani ini, durasi majelisnya pun lebih lama dari biasanya. Ustaz M Yasin yang menjadi pembicara siang ini membawakan materi mengenai “Kemuliaan Wanita” selama 30-60 menit.
Pada forum kajian yang mayoritas pesertanya adalah laki-laki itu, Yasin berpesan agar jamaah bergaul dengan wanita secara patut. Dan berlaku adil bagi yang memiliki istri lebih dari satu.
Menurut Yasin, seorang suami tidak boleh berlaku keras kepada istrinya. Baik secara fisik maupun spiritual. Setiap suami adalah pemimpin dan dimintai pertanggungjawabannya. Seseorang cukup dianggap berdosa apabila dia menyia-nyiakan orang yang harus diberi makan, dalam hal ini adalah istri dan anaknya.
“Dan yang paling besar pahala di sisi Allah adalah satu dinar yang dinafkahkan kepada keluarganya,” ucapnya. Yasin berpesan agar pasangan suami-istri menjaga komunikasi yang baik. Ringan bertanya dan menjawab. Dengan begitu, akan tercipta keluarga yang sakinah, mawaddah warrahma.
“Takwa dalam urusan rumah tangga adalah tidak mudah berselisih. Bisa mengendalikan diri, baik lisan maupun tindakan,” tutupnya. [bed]

Tags: