Kemenlu Datangi Pusat Kopi Rakyat Bondowoso

ri-Sari-utusan-Kemenlu-saat-melakukan-petik-kopi-bersama-para-petani-kopi-di-Sumber-Wringin-kemarin. [mb7/bhirawa]

ri-Sari-utusan-Kemenlu-saat-melakukan-petik-kopi-bersama-para-petani-kopi-di-Sumber-Wringin-kemarin. [mb7/bhirawa]

Bondowoso, Bhirawa
Sukses kopi rakyat Bondowoso yang mampu menembus pasar eropa khususnya eropa barat, membuat Kementerian Luar Negeri tertarik untuk mendatangi pusat kopi rakyat Bondowoso yang berada di Kecamatan Sumber Wringin untuk bertemu langsung dengan 40 Kelompok Tani Kopi yang selama ini menjadi produsen utama untuk ekspor ke Eropa Barat tersebut.
Dengan mengutus Tri Sari Diah Paramita dari Direktorat Eropa Tengah dan Timur bersama timnya, mereka disambut Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Ir HM Erfan Ghani, MSi melakukan survey langsung ke perkebunan kopi rakyat dan berdialog dengan 40 Kelompok tani kopi yang selama ini memang konsisten menjaga kualitas kopi rakyat Bondowoso sehingga mampu bersaing dengan produksi beberapa Negara di dunia seperi Brazil, Jamaica dan Kenya.
Kedatangan Sari-panggilan akrabnya- disambut hangat ratusan petani kopi yang ada di Sumber Wringin, mereka berdialog langsung untuk mengetahui secara detail pengelolaan kopi Bondowoso hingga mendatangi perkebunan kopi dengan melewati jalanan terjal yang memang menjadi pusat kopi rakyat tersebut.
Kepada para petani dan Dishutbun Bondowoso yang mendampingi mewakili Bupati Amin Said Husni yang kebetulan sedang berada diluar kota, Kementerian Luar Negeri berjanji akan memfasilitasi kopi Arabika hasil produksi petani rakyat di Bondowoso, Jawa Timur, untuk memperluas pasar ekspor ke berbagai negara Eropa Tengah dan Timur.
Melalui Direktorat Eropa Tengah dan Timur, kopi Arabika Bondowoso yang sebelumnya sudah di ekspor ke Swiss dan Amerika akan merambah pasar di Rusia, Ceko, Polandia Hungaria, dan negara Eropa lainnya.
“Saya menadapat tugas khusus untuk mendatangi Bondowoso dan melihat langsung kopi rakyat yang berjenis arabika untuk membantu memasarkan di kawasan eropa tengah dan timur yang selama ini belum terjamah,” kata Sari dihadapan para petani kemarin.
Direktorat Eropa Tengah dan Timurmenurut Sari menetukan pemilihan kopi Bondowoso ini didasari banyak faktor, di antaranya kualitas kopi yang sudah terjamin dan adanya sertifikat indikasi geografis yang sudah dimiliki oleh kopi produksi 40 kelompok tani ini.
“Kawasan Eropa Tengah dan Timur kopi Bondowoso belum masuk. Tapi dengan adanya permintaan pasar untuk komoditi kopi, kami melihat ini kesempatan. Ada beberapa event yang bisa dimanfaatkan antara lain World Food Expo di Moskow September mendatang,” kata Tri Sari Paramita, Kamis (9/4).
Dikatakan Sari, bentuk dukungan yang diberikan Kementerian Luar Negeri kepada para petani kopi ini diantaranya dengan melakukan market intelligence tentang selera pasar, serta mencarikan importir besar untuk menerima pasokan kopi.
Selain itu, Kemenlu juga akan membantu petani untuk bisa mengikuti pameran besar di berbagai negara serta mendatangkan para buyer langsung ke Bondowoso. Untuk itu pihak Kemenlu meminta Pemerintah Kabupaten Bondowoso untuk berupaya menjaga kualitas kopi Arabika asal Bondowoso tidak berubah. Tri Sari juga berharap agar pemkab bisa memfasilitasi berbagai kebutuhan para petani untuk menunjang proses produksi yang berkualitas.
Sementara itu, Ketua Kelompok tani kopi rakyat Mat Khosen menyambut baik rencana Kemenlu untuk membantu pemasaran kopi rakyat yang mereka kelola. Menurut Mat Khosen sebagai petani, pihaknya merasa sangat berterima kasih atas perhatian Pemkab dan Pemerintah Indonesia yang sejauh ini sudah membantu untuk meningkatkan kesejahteraan para petani kopi.
“Rasanya tidak bisa dibayangkan, menggembirakan. Kami diberi pintu yang terbuka melalui pembinaan. Dan petani semakin sejahtera,” kata Mat Khosen.
Sementara itu Kepala Dishutbun Ir HM Erfan Ghani yang setia mendampingi utusan Kemenlu hingga larut malam, mengaku akan merespon positif apresiasi pemerintah pusat ini dengan terus melakukan pembinaan secara intensif pada para petani kopi rakyat yang ada di Bondowoso. Saat ini menurutnya sudah diupayakan perluasan areal untuk terus meningkatkan produksi kopi yang ada di Bondowoso.
Pihaknya juga menegaskan akan terus menjaga kualitas kopi Arabika Bondowoso yang saat ini sedang digandrungi para pecandu kopi, agar prospek pamasaran yang saat ini diupayakan pemerintah sejalan dengan peningkatan kualitas.
“Tentu saya tetap berharap dukungan semua pihak seperti misalnya Puslit Koka, Perhutani dan Perbankan yang selama ini membantu permodalan petani untuk terus mensupport agar program mulia pemerintah ini bisa meningkatkan kesejahteraan petani kopi Bondowoso,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Erfan juga mengajak tim kemenlu untuk melihat langsung proses petik dan seleksi kopi hingga proses produksi menjadi bubuk yang siap pakai dan kemasan yang siap dipasarkan. [Mb 7]

Tags: