Kemenlu Upayakan Evakuasi 35 WNI Korban Kapal Tenggelam

4-menluJakarta, Bhirawa
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Lestari Priansari Marsudi mengemukakan, Pemerintah Indonesia terus melakukan komunikasi dengan Pemerintah Rusia untuk menyelamatkan WNI di  kapal penangkap ikan Korea Selatan (Korsel), Oryong 501, yang tenggelam di Selat Bering.
“Pagi  (3/13) ini Kemenlu mengadakan rapat koordinasi dengan instansi terkait untuk mengetahui nama-nama WNI, dan langkah evakuasi,” kata Retno Lestari sebelum mengikuti Sidang Kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (3/12).
Kedutaan Besar RI di Moskow, Rusia, menyatakan 6 WNI berhasil diselamatkan tim SAR Rusia dari kapal penangkap ikan Korea Selatan (Korsel), Oryong 501,  Selat Bering, tepatnya di lepas pantai Chukotka, Rusia bagian timur Senin (1/12) petang waktu setempat.  Duta Besar Indonesia untuk Rusia Djauhari Oratmangun pada Selasa (2/12) pagi mengatakan, KBRI telah mengirim tim ke kota terdekat Tempat Kejadian Perkara (TKP), dan  masih mencari  nama-nama WNI yang dilaporkan hilang.
“Info terakhir dari Kementerian Luar Negeri Rusia, 8 Orang termasuk 6 WNI berhasil diselamatkan tim SAR Rusia dari kapal ikan Oryong 501,”kata Djauhari Oratmangun.
Menurut Dubes RI di Rusia itu, 35 WNI turut menjadi korban tenggelamnya kapal penangkap ikan Korea Selatan (Korsel) di Selat Bering. Namun jumlah pasti penumpang Oryong 501 masih simpang siur. Pemerintah Rusia sendiri menyatakan Selasa (2/12),jumlah awak dan kru kapal sebanyak 62 orang. Sedangkan kantor berita Korea Selatan, Yonhap mengtip juru bicara Kementerian Kelautan dan Perikanan Korsel mengungkapkan, jumlah awak kapal berjumlah 60 orang. Para penumpang kapal berusia 40 tahun yang memiliki berat 1.753 ton itu terdiri dari 35 awak asal Indonesia, 13 dari Filipina, 11 warga Korsel, dan 1 inspektur asal Rusia.
“Pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan Korsel menambahkan, selain 1 warga Korea Selatan yang ditemukan tewas, 7 lainnya bisa diselamatkan,” tulis Yonhap. [ist]

Keterangan Foto : Menlu Retno L.P. Marsudi memberikan penjelasan kepada wartawan di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (3/12)

Tags: