Kemenpar – Kemenhut ProbolinggoRebutanBromo

Keindahan Gunung Bromo yang diberebutkan;

Keindahan Gunung Bromo yang diberebutkan;

Probolinggo, Bhirawa
Gunan menyukseskan program Wonderful Indonesia, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tak bisa berjalan sendiri. Kemenpar harus menggandeng semua pihak yang terlibat di dalamnya. Salah satu contohnya adalah menjadikan Gunung Bromo sebagai lokasi wisata andalan pemerintah.
Di daerah tersebut, Kemenpar harus menggandeng banyak instansi, baik pusat maupun daerah. Dari segi geografis, Kementerian Kehutanan ikut menanganinya melalui melalui Taman Nasional Bromo, Tengger, dan Semeru (TNBTS). Selain itu, Bromo juga berbatasan di empat kota, masing-masing Malang, Pasuruan, Lumajang dan Probolinggo.
Menurut Bupati Probolinggo, Hj.P Tantriana Sari, Selasa (29/12) pihaknya sangat mendukung pengembangan Gunung Bromo yang akan dijadikan salah satu program Wonderful Indonesia. “Kami bukannya tidak mau mengembangkan potensi wisata yang ada. Tetapi, saat kami mau bergerak sedikit saja, kami langsung dijewer. Kawasan kaldera dan Lautan Pasir di Gunung Bromo adalah wilayah TNBTS. Tentu kami tidak bisa berbuat apa-apa di wilayah itu,” kata bupati.
“Bahkan ketika kami mau mengembangkan salah satu lokasi yang bisa menjadi obyek wisata, kami langsung ditegur. Padahal itu di luar wilayah TNBTS dan masuk wilayah kami. Kami sangat siap untuk mengembangkan kawasan Bromo sebagai lokasi obyek wisata. Hanya saja persoalan ego sektoral itu harus diselesaikan dulu,” ujarnya.
“Menteri Kehutanan dan Menteri Pariwisata harus saling menopang. Mereka datang bersama-sama ke Bromo ini untuk melihat langsung dan memberikan solusi agar program Wonderful Indonesia sukses,” tandasnya.
Pemerintah kabupaten berkepentingan pada pengembangan masyarakat agar mereka mendapatkan manfaat dari kondisi lingkungan di sekitar tempat tinggal. “Kalau hanya terus beradu argumen terkait ego sektoral, kapan masyarakat saya bisa berkembang. Jadi lebih baik datang ke sini dan beri kami solusi,” tambahnya.
Anggota Komisi VIII DPR RI Hasan Aminuddin secara terpisah mengatakan, seharusnya kewenangan itu dikembalikan lagi ke bupati karena daerah yang seharusnya menjadi tuan rumah. “Untuk pendapatan dari karcis saja, kabupaten hanya mendapat Rp 5.000 dari harga tiket sebesar Rp 37.500 yang ditarik TNBTS,” ujarnya.
Erupsi Gunung Bromo berdampak buruk kepada pariwisata di Probolinggo. Diprediksikan jumlah wisatawan yang mengunjungi tempat wisata tanah air mengalami penurunan hingga 80 persen.
Padahal, seharusnya saat Erupsi inilah keindahan Gunung itu memperlihatkan keindahan yang tiada tandingannya.  “Jangan menakut-nakuti daerah pendulang emas ini dengan musibah. Beginilah dampaknya, semua orang takut ke sini, padahal justru asap Erupsi saat ini yang ada di atas Gunung Bromo adalah yang terbaik di dunia, indah sekali,” paparnya.
Hasan Aminuddin mengaku sedih dengan pemberitaan yang berlebihan terhadap siklus lima tahunan yang terjadi di Gunung Bromo. Padahal, jika ditelaah lebih dalam, erupsi asap yang ada di Bromo mengalahkan Erupsi di Jepang dan Vietnam.
“Bentuknya muncul pada pagi hari, kadang menjadi tokoh wayang, payung dan sebagainya. Seharusnya wisatawan bisa ke sini. Ada batasan yang kami siapkan untuk keamanan, jujur saja, seharusnya kami mendapatkan banyak pemasukan di Natal dan Tahun Baru. Namun kami sangat melorot saat ini,” katanya.
Hasan minta kepada semua pihak untuk sama-sama mendukung dan memastikan bahwa mengunjungi Bromo adalah aman, indah dan momennya sangat pas untuk menikmati gunung terbaik di dunia ini.
“Harus disosialisasikan, kan bisa bawa masker, bisa bawa payung. Bawa keluarga juga aman, bahkan menjadi bagian dari pendidikan yang baik. Erupsi ini siklus lima tahunan, kami masyarakat disini ingin semua stabil dan tidak perlu terganggu.
Ada 10 hotel yang berada di dekat Gunung Bromo. Total semua kamar ada 150 kamar, dan banyak sekali kamar yang mengalami pembatalan mendadak karena berita, kabar dan kejadian Erupsi yang dinilainya berlebihan. “Penurunan kami mencapai 80 persen pengunjung. Semua pembatalan mendadak, dari 10 Hotel yang ada, banyak yang memutus hubungan kerja dengan pegawai kontraknya, ini sangat menyedihkan bagi kami. Jadi, Bromo adalah terbaik di dunia, ketika Tuhan memberikan siklus lima tahunan ini, tetap juga menjadi yang terbaik di dunia,” tambahnya. [wap]

Tags: