KemenPUPR Siapkan Anggaran Pembangunan ABSAH di 94 Lokasi Rp38 Miliar

Jakarta, Bhirawa.
Memulihkan daya beli masyarakat, KemenPUPR telah menggulingkan program
pembangunan Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH) melalui Padat Karya Tunai (PKT). Inovasi ABSAH merupakan infrastruktur penyediaan air baku secara mandiri dengan prinsip kerja menampung air hujan dalam tampungan yang disaring dengan media Akuifer buatan. Yakni kerikil, pasir, bata merah, batu ramping, ijuk dan arang.

“Penyaluran PKT ABSAH dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan warga setempat sebagai pelaku pembangunan. Khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan tehnologi,” papar Menteri PUPR Basuki Hadimulyono, kemarin.

Disebutkan, selain untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT ini juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke pelosok desa dan mengurangi pengangguran akibat Covid-19 Pola pelaksanaan PKT juga harus memperhati kan protokol kesehatan untuk pencegahan penularan Covid-19. 

Pada 2020, sasaran program ABSAH sebanyak 94 lokasi dengan alokasi dana sebesar Rp38 miliar. Hingga pertengahan Juni 2020, pembangunan ABSAH ter-realisasi sebanyak 79 lokasi. Yang dikejarkan oleh Balai Besa3 Wilayah Sungai (BBWS/BWS) Ditjen Sumber Daya Air KemenPUPR. Dengan progres kontruksi seluruhnya mencapai 55,54% dan telah menyerap 20.755 Hari Orang Kerja (HOK).

Pembangunan ABSAH diprioritaskan pada daerah kering, kawasan sulit air karena faktor geologi dan iklim. Juga di pulau-pulau kecil dan daerah ber-air asin. Di provinsi Jawa Tengah, inovasi ABSAH dibangun satu lokasi di kabupaten Demak, satu lokasi di Grobogan dan satu lokasi di Pemalang. Di Kabupaten Sukoharjo dibangun 19 lokasi. Luar Jawa, di Maluku Barat dibangun 35 lokasi ABSAH.

“Dukungan inovasi dan teknologi diperlukan dalam pembangunan infrastruktur untuk menjadi lebih baik, cepat dan murah. Pemanfaatan teknologi yang tepat guna, efektif dan ramah lingkungan juga didorong guna men ciptakan nilai tambah dan pembangunan ber kelanjutan. Sehingga manfaat infrastruktur dapat dirasakan generasi mendatang,” tutur Menteri Basuki. (Ira)

Tags: