Kemenristek-Dikti Segera Luncurkan si Gesits ke Pasaran

Menristek-Dikti kembali mengunjungi laboratorium mobil listrik nasional (Molinas) ITS, tempat keberadaan si Gesits, Kamis (27/10).

Menristek-Dikti kembali mengunjungi laboratorium mobil listrik nasional (Molinas) ITS, tempat keberadaan si Gesits, Kamis (27/10).

Surabaya, Bhirawa
Motor listrik produk inovasi ITS dipastikan bakal dilepas di pasaran pada pertengahan 2017. Namun sebelumnya, bersamaan Dies Natalis ITS pada 7-13 November mendatang, motor matik bernama si Gesits itu akan diuji coba menyusuri Jakarta – Bali.
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir menegaskan rencana pelepasan motor listrik tersebut direncanakan akan dilaksanakan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Sebagai persiapan, Menristek mendatangi laboratorium mobil listrik nasional (Molinas) ITS, tempat keberadaan si Gesits, Kamis (27/10).
“Kedatangan kami di sini ingin mendorong produk inovasi ITS masuk dunia industri. Untuk motor listrik ini sudah ada investor yang siap memproduksi massal, yakni PT Garasindo. Jadi hasil penelitian akan diproduksi massal supaya bisa dimanfaatkan masyarakat,” kata Nasir.
Nasir menekankan, prinsip dari produksi massal adalah harga yang kompetitif, terdapat spare part yang mudah didapat, tempat penjualan, tempat pengisian baterai. Harapannya, si Gesits mampu  bersaing dengan motor yang lebih dulu masuk dan diterima pasar yang selama ini menggunakan BBM.
Untuk kota-kota besar, keberadaan motor listrik cukup membantu mengurangi polusi akibat emisi gas buang. “Sangat potensial untuk kota besar. Ini akan diuji coba Jakarta-Bali. Harapannya presiden bisa melepas,” sambung Nasir yang asli Kabupaten Ngawi ini.
Awal 2017, kata Nasir, si Gesits memasuki masa produksi, dan pertengahan tahun tersebut sudah masuk pasaran.  Sedikitnya 100 ribu unit akan diproduksi di awal. Dari jumlah tersebut, 5.000 unit di antaranya dipesan PT Telkom. Kemenristekdikti, lanjut Nasir, mendukung produksi massal si Gesits dengan mengalokasikan anggaran Rp 5 miliar untuk mendapatkan sertifikasi kelayakan produk.
Direktur PUI ITS Nur Yuniarto mendampingi Rektor ITS Prof Joni Hermana menjelaskan, ada beberapa varian motor listrik. Sepintas dari varian tersebut hampir sama dari sisi cover body. Namun yang membedakan adalah lamanya pemanfaatan energi dari baterai yang berada di bawah sadel (jok).
Sekadar diketahui, sebelumnya Kemenristekdikti melalui PUI yang dibentuk mempertemukan PUI yang ada di kampus dengan dunia industri. Peran industri tidak sebatas sebagai investor terkait produksi massal, namun juga memiliki peran pemasaran sekaligus pendampingan manajemen keuangan.
PUI berfungsi sebagai inkubator dalam menggodok dan mematangkan inovasi untuk bisa diproduksi. Mahasiswa inovator bisa mendatangi PUI bila ingin buah pikiran serta penelitiannya masuk pabrikan dan dimanfaatkan masyarakat.
Peran inkubator yang dikelola PUI juga dalam rangka mencarikan partner dari kalangan industri. Inkubator PUI mencarikan dana produksi dari investor, suplier dan membuat atau merumuskan perjanjian. PUI juga bertugas transfer teknologi. Inkubator sudah ada di perguruan tinggi negeri/swasta berskala besar, sedang hingga kecil atau klaster I, II, dan III. Munculnya pengusaha berbasis teknologi menjadi targetnya. [tam]

Tags: