Kemensos Kenalkan Kartu Sejahtera di Lumajang

Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa saat memberikan sambutan di Pendopo Kabupaten Lumajang.

Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa saat memberikan sambutan di Pendopo Kabupaten Lumajang.

Lumajang, Bhirawa
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang didampingi H Moh Nur Purnomo Sidi dari komisi 8 DPR, pekan lalu datang ke Lumajang dalam rangka pemberian bantuan berupa mobil dan motor serta uang kepada masyarakat sekitar, sekaligus memperkenalkan program baru pemerintah berupa kartu keluarga sejahtera.
Rombongan dari kementrian sosial dan dari Dinas Provinsi Jawa Timur disambut oleh Bupati Lumajang dan jajaran Forkopimda Lumajang yakni kapolres, dandim, kajari serta dari anggota DPRD Lumajang di pendopo Kabupaten Lumajang.
Khofifah menjelaskan, kedatangannya di Lumajang tak lain adalah arahan dari H Nur Purnomo Sidi dari komisi 8 DPR yang berangkat dari dapil Lumajang-Jember. Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga mengenalkan kartu keluarga sejahtera yang menurutnya memiliki multi fungsi.
Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan, kegunaan kartu keluarga sejahtera, di antaranya, jika pemilik kartu tersebut seorang petani, natinya kartu itu dapat digunakan sebagai pananda untuk membeli pupuk bersubsidi pada lini ke 4.
Sedangkan kalau pemiliknya kartu tersebut adalah nelayan, menurutnya kartu itu bisa digunakan sebagai penanda untuk membeli solar bersubsidi. “Jika pemilik kartu tersebut rumahnya belum bersertifikat, maka kartu itu bisa digunakan sebagai pananda ke BPN untuk mendapatkan sertifikat gratis,” jelasnya.
Menurut Khofifah, kartu tersebut juga bisa digunakan oleh para pengguna elpiji 3 kilo. Dengan kartu tersebut, bisa berfungsi sebagai penanda untuk membeli operasi tertutup pertamina pada elpiji 3 kilo. Tidak hanya itu, menurutnya, kartu tersebut juga bisa dipakai untuk para penerima dana kompensasi BBM. Dalam artian untuk bisa mendapatkan dana kompensasi BBM. Semua pemegang kartu tersebut menurut Khofifah, seluruhnya akan mendapatkan rastra (beras untuk keluarga sejahtera ) yang dulunya dikenal dengan raskin.
“Dulu namanya raskin kok sekarang digantikan rastra? Kalau kita prasangkakan, penduduk kita miskin maka akan miskin terus. Tapi kalau kita memprasangkakan penduduk kita sejahtera maka akan menjadi sejahtera,” ujar Khafifah. “September-Oktober seharusnya 100% terdistribusi rastra ke 13, dan Bulan November seharusnya terdistribusi rastra ke 14,” tambahnya.
Khofifah juga menjelaskan kartu Indonesia sehat jumlahnya sekitar 88,2 juta untuk masyarakat Indonesia, sedangkan untuk kartu Indonesia pintar ada 20,3 juta yang terbagi untuk anak usia umur 6-21 tahun, di dalamnya ada 3,6 juta anak-anak terlantar, anjal, dan anak-anak panti asuhan.
Kartu Indonesia pintar tersebut kalau untuk anak SD mendapatkan 450 ribu per tahun, untuk SMP atau MTs mendapatkan 750 ribu pertahun, sedangkan untuk siswa SMU/sederajat akan mendapatkan 1 juta per tahun. Masih menurut mensos, rencananya akan ada bantuan lagi berupa pencairan PKH yang ke 3 di bulan Oktober, sedangkan akhir November sampai dengan awal Desember akan ada pencairan tahap ke 4. “Jadi, ini ritmenya ada 4 tahap dalam setahun,” jelasnya.
Terkait validasi, baik KIS, KIP maupun KKS, menurut Khofifah, didasarkan pada data yang telah dicetak dan yang telah didistribusikan, demikian seterusnya. Ketiga kartu tersebut pendistribusiannya melalui kantor pos. Dengan harapan, tanggal 15 Desember 2015 sudah terkirim ke seluruh masyarakat yang berhak menerimanya.
“Lumajang mungkin sudah terdistribusi KIS sepuluh persen,ada mungkin,” jelasnya. “Jadi total KIS ada 88,2 juta,total KKS ada 16,3 juta, total KIP 20,3 juta. Mudah-mudahan 30 November semua sudah terdistribusi,” pungkasnya. [mb10]

Tags: