Kementan Bantu 20 Transpalanter Tani Kab.Probolinggo

Petani Probolinggo uji coba rice transplanter mempercepat tanam serempak..

Petani Probolinggo uji coba rice transplanter mempercepat tanam serempak..

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Untuk meningkatkan produktivitas hasil tanaman padi secara optimal, tahun ini Kementerian Pertanian Memberikan paket Bantuan mesin tanam transpalanter kepada Kelompok Tani Di Kabupaten Probolinggo, bantuan Paket Mesin Tranplanter sebanyak Dua Puluh (20) Unit.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo melalui Kepala bidang Sarana dan prasarana (Bambang), Rabu (2/11) mengatakan, pihaknya telah bagikan kepada kelompok daerah Kecamatan paiton, kota Anyar, kecamatan kraksaan dan kecamatan Sumberasih.
Dengan tujuan agar supaya petani lebih mudah Dalam menanam bibit padi prosesnya Lebih cepat Dan tidak perlu mengeluarkan biaya banyak. Misalnya sawah seluas satu (hektare) cukup dikerjakan satu orang saja hanya memakan waktu selama 1/2 hari setara dengan 25 orang buruh tanam jadi bisa meng-hemat waktu dan tenaga,” katanya.
Sementara Kepala UPTD Sumberasih, Hari menegaskan, para petani masih belajar mengoperasika alat tersebut, pasalnya kelompok/petani yang ada selama ini biasanya menanam bibit padi secara manual.”Tapi bagi yang belum bisa kami sarankan agar belajar kepada kelompok lain yang sudah bisa meng-operasikan mesin tanam bibit padi tersebut.
Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari mengatakan bantuan rice transplanter ini diberikan dengan tujuan mengantisipasi kelangkaan tenaga kerja dan mempercepat proses penanaman atau tanam serempak.
“Sedangkan untuk polis asuransi usaha tani bertujuan dalam rangka membantu petani menanggulangi kerugian petani akibat banjir, bencana alam dan gangguan OPT. Asuransi ini dimulai tahun 2015 dan petani hanya membayar Rp 36 ribu per hektar. Sisanya sebesar Rp 144 ribu disubsidi oleh pemerintah,” katanya.
Menurut Hasyim, mulai April hingga September 2016 pihaknya bersama Kodim 0820 Probolinggo ditarget areal tanam seluas 19.933 hektar. Hingga 30 Agustus 2016, sudah tercapai 18.765 hektar. “Artinya masih tersisa 1.168 hektar yang harus dicapai pada bulan September,” jelasnya.
Sementara Wabup Timbul mengatakan penerapan teknologi tanam berkaitan erat dengan alat mesin pertanian yang berkembang ke arah modern. Oleh karena itu pembaharuan terhadap teknologi pertanian sangat perlu diterapkan guna mendukung produktivitas pangan yang signifikan serta agar lebih efektif dan efisien.
“Dalam upaya untuk meningkatkan produksi pertanian, pemerintah menyalurkan bantuan alat dan mesin pertanian dengan harapan memiliki manfaat untuk mempercepat proses tanam, guna terciptanya efisiensi waktu tanam, efektivitas tenaga kerja dalam upaya untuk peningkatan produksi hasil pertanian,” katanya.
Menurut Wabup Timbul, perubahan iklim merupakan hal yang tidak dapat dihindari dampaknya terhadap sektor pertanian sehingga diperlukan upaya aktif untuk mengantisipasi melalui strategi antisipasi, adaptasi dan mitigasi.
“Perlu adanya asuransi bagi petani untuk melindungi petani agar tidak mengalami kerugian terutama dari serangan hama dan penyakit serta bencana alam. Kalau bermanfaat, tentunya Pemerintah Daerah akan terus memberikan support agar mampu membantu petani meningkatkan produktivitas pertanian,” tambahnya. [wap]

Tags: