Kementan Distribusikan Vaksin Darurat

Warga Desa Pujon Lor, Kec Pujon, Kab Malang saat menunjukan kuburan sapi yang mati akibat terpapar PMK di area hutan setempat. [cahyono/Bhirawa]

Wabup Minta Dikosentrasikan di Kabupaten Malang

Pemkab Malang, Bhirawa
Kasus ribuan hewan sapi di wilayah Kabupaten Malang tertular Penyakit Muliut dan Kuku (PMK), hal ini membawa perhatian Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

Sedangkan perhatian yang diberikan itu, yakni Kementerian Pertanian (Kementan) siap mendistribusikan vaksin darurat untuk mengatasi wabah PMK yang saat ini telah menyebar dibeberapa daerah di Jawa Timur (Jatim), termasuk di Kabupaten Malang.

“Kami pada hari Senin (13/6) hingga 16 Juni 2022 mendatang vaksin darurat akan disebar ke berbagai daerah, yang mana daerah tersebut terkontaminasi wabah PMK, terutama di wilayah Jatim dan Aceh,” jelas Mentan Syahrul Yasin Limpo, Selasa (14/6), kepada wartawan yang tugas peliputan di Gedung DPR RI, Jakarta.

Menurutunya, vaksin yang kita distribusikan itu, nantinya akan dilakukan penyuntikan kepada hewan sapi yang tertular PMK. Dan untuk mengatasi wabah PMK tersebut, Kementan juga akan memberikan pelatihan baik itu pada masyarakat peternak, khususnya mereka yang menjadi vaksinator dan insiminator di daerah, serta memberikan informasi dan edukasi.

Dan vaksin darurat akan difokuskan untuk daerah yang sudah terkena suspect. Karena wilayah itu rawan tertular PMK, sehingga dirinya berharap tidak ada kepanikan yang berlebihan.

“Kementan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi hewan sapi yang terkena PMK di daerah. Sehingga dengan adanya vaksin darurat, maka diharapkan untuk menekan tingkat penularan dan menekan angka kematian pada hewan sapi,” tegas Yasin.

Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Malang Didik Gatot Subroto meminta kepada Kementan agar vaksin darurat dikonsentrasikan di Kabupaten Malang. Karena dirinya menilai bahwa kondisi penyebaran PMK di Kabupaten Malang perlu perhatian serius.

Berdasarkan data terakhir yang didapat dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang, jumlah sapi yang tertular PMK mencapai 5.623 ekor.

Dimana terbanyak ada di wilayah Malang Barat yang meliputi tiga kecamatan, yakni Pujon, Ngantang dan Kasembon. Namun jumlah tersebut, lanjut dia, kemungkinan masih bisa bertambah.

Sebab, dari laporan yang kita terima, masih ada ribuan sapi lagi yang sudah terindikasi PMK. Bahkan jika ditotal mencapai 11 ribu ekor sapi yang terindikasi PMK. Sehingga hal itu menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang.

“Dan jika nanti vaksin darurat dari Pemerintah Pusat sudah didistribusikan, dirinya meminta bisa dikonsentrasikan ke Kabupaten Malang,” ujarnya.

Didik menjelaskan, ribuan ekor sapi yang tertular di wilayah Malang Barat itu, merupakan mata pencarian warga setempat, yang 75 persen masyarakatnya bergantung pada peternakan sapi, baik itu sapi perah maupun sapi potong.

Sehingga ini menjadi atensi bagaimana pemerintah hadir, agar dalam waktu cepat bantuan tersebut bisa segera tersampaikan. Oleh karena itu yang menjadi salah satu alasan, agar Kementan dalam mendistribusikan vaksin darurat dikonsentrasikan di Kabupaten Malang.

“Mengingat Kabupaten Malang jumlah hewan sapi yang terindikasi PMK jumlahnya sudah mencapai belasan ribu. Sehingga untuk secepatnya mendapatkan penanganan serius, seperti menyuntikan vaksin pada sapi yang tertular PMK,” tandasnya. [cyn.dre]

Rate this article!
Tags: