Kementan RI Pantau Sergab di Jember

Direktur Prasarana Kementrian Pertanian RI Suprapti didampingi Dandim 0824 Jember Letkol Inf.Muhammad Nas dan Kepala Bulog Divre IX Jember Khosim saat meninjau panen raya di Ambulu dan Wuluhan.

Direktur Prasarana Kementrian Pertanian RI Suprapti didampingi Dandim 0824 Jember Letkol Inf.Muhammad Nas dan Kepala Bulog Divre IX Jember Khosim saat meninjau panen raya di Ambulu dan Wuluhan.

Jember, Bhirawa
Direktur Prasarana  Kementrian Pertanian RI Suprapti, meninjau penyerapan gabah (sergap) oleh Bulog saat panen raya di Jember. Didampingi  Dandim 0824 Jember Letkol Inf. Mohammad Nas, Ka Bulog Divre Jember Khosim dan  Staf Dinas Pertanian Jember, Suprapti mengunjungi beberapa kelompok tani di Jember.
Di antaranya,  Kelompok Tani (Poktan)  Karya Tani Ds Sabrang Kec Ambulu dan Poktan  Tirtoasri 2  Desa Tamansari Kec Wuluhan. Di kedua lokasi ini rombongan menyaksikan hitingan  ubinan. Lahan milik Poktan Karya Tani ditemuhan hasil 9,3 ton per hektarnya. Sedang di Poktan Tirtoasri 2 Kec. Wuluhan ditemukan hasil 10 ton per hektarnya.
Menurut Karso anggota Poktan Karya Tani Ambulu, hasil kali ini mengalami peningkatan. “Panen sebelumnya kami memperoleh hasil di bawah 9 ton perhektarnya. Sekarang mendapatkan 9,3 ton dengan kadar air 23 persen,” katanya. Hasil panen dari dua  Poktan ini dibeli oleh Bulog Divre Jember seharga Rp. 3.700 / Kg Gabah Kering Panen (GKP).
Dalam kesempatan itu, Suprapti  mengatakan, pihaknya bersama Bulog menyepakati  untuk menerima sebanyak-banyaknya hasil panen petani dan dijamin tidak ditolak. “Kami sudah sepakat dengan Bulog Jember untuk menyerap hasil panen raya tahun ini sebanyak-banyaknya dan dijamin tidak akan ditolak,” ujar Suprapti kemarin.
Kehadirannya di Jember, tandas Suprapti, untuk memaksimalkan sergap  oleh Bulog, guna terwujudkan target  stok beras nasional sebesar 4000 ton. “Mudah-mudahan target 1500 ton dari Jawa Timur bisa terpenuhi. Saya optimis itu tercapai, karena hingga April ini, masih sekitar 103 ton yang belum terserap. Ini pekerjaan besar bagi kita semua, untuk itu perlu dukungan Dandim, Danramil bersama unsur terkait lainnya untuk mensukseskan itu,” terangnya pula.
Dari hasil pantauannya di Jember, Suprapti mengaku puas karena Bulog telah menyerap sebagian besar gabah petani. “Yang  kami antisipasi adalah tengkulak-tengkulak dari Jember sendiri Lumajang dan Kabupaten di sektar,” tandasnya.
Dalam monitoring, Suprapti disambati kondisi mesin panen dan perontok yang kurang memadai. Sehingga rata-rata mengalami losses atau kehilangan sebagian hasil panen. Terkait dengan itu, Suprapti mengatakan pihaknya berupaya untuk membantu kesulitan para petani.
Namun, karena kondisi keuangan negara (APBN) terbatas, diharapkan ada dana sharing budget dari pemerintah setempat. “Kalau semuanya dibebankan kepada pemerintah sangat berat, karena APBN kita sangat terbatas.  Untuk itu hendaknya ada shareing budget dengan dengan Pemerintah daerah melalui  APBD untuk membantu petani ini,” tandasnya pula.
Terkait dengan serapan gabah petani, Dandim 0824 Jember Letkol Inf. Mohammad Nas meminta kepada para petani untuk melaporkan kepada institusinya jika gabah petani ditolak oleh Bulog. “Tolong segera laporkan saya, nanti saya akan cek langsung kepada Kapala Bulog, dan kami siap sepenuhnya dukung sergab ini,” tegasnya.
Sementara, Kepala Bulog Divre IX Jember Khosim mengatakan, lembaganya siap bekerjasama dengan Dandim 0824 untuk penyerapan gabah secara maksimal.” Namun  saya berharap agar petani berupaya memenuhi ketentuan maksimal sehingga gabahnya memiliki pasaran yang lebih tinggi. Misalnya dengan panenan ini kemudian dikeringkan hingga menjadi gabah kering giling (GKG) dengan kadar air 14 % maka harganya akan menjadi Rp.4.650/Kg,” ungkap Khosim. [efi]

Rate this article!
Tags: