Kementan RI Siap Dukung Pengembangan Kopi di Bondowoso

Tampak Staf Ahli Kementan RI saat melihat langsung Dispolay Kopi dan berdialog langsung dengan petani kopi Bondowoso. (samsul Tahar/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia (RI) menyatakan siap mendukung perkembangan sektor pertanian kopi di Kabupaten Bondowoso. Hal ini sebagaimana disampaikan Staf Ahli Kementan RI Ir. Baran Wiryawan saat menghadiri Festival Kluncing yang didalamnya digelar Display Kopi hasil produksi para petani kopi se Bondowoso.
“Kami siap mendukung pertanian kopi yang ada di Kabupaten Bondowoso,” tutur Staff Ahli Kementan RI, Ir. Baran Wiryawan di Bondowoso kemarin.
Baran mengungkapkan saat ini Indonesia berada pada posisi keempat pengekspor kopi terbesar di dunia. Pada posisi ketiga, diisi oleh Vietnam yang luas arealnya lebih kecil dari Indonesia.
“Vietnam ini luas arealnya jauh sekali dibanding Indonesia, tapi produksinya kita kalah. Karena itu saya mendorong Bondowoso selaku produsen kopi Indonesia untuk terus meningkatkan produktivitas kopinya,” katanya.
Mewakili Bupati Bondowoso, Kepala Dinas Pertanian (Kedisperta) Bondowoso, H Munandar SP MM, menceritakan perkembangan kopi Bondowoso yang dimulai lewat MoU Program Pengembangan Kluster Kopi Rakyat.
“Dulu ada tujuh pihak yang terlibat pada MoU awal, yakni Pemkab Bondowoso, Perhutani, Apeki Bondowoso, Puslitkoka Indonesia, Bank Indonesia, Bank Jatim dan Indocom,” kata Munandar.
Munandar juga mengungkapkan berbagai upaya dokungan yang dilakukan Pemkab Bondowoso baik untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) petani kopi dan upaya mempermudah akses permodalan.
“dari upaya ini Bapak Bupati Bondowoso selain berhasil menembus pasar ekspor juga mendapat penghargaan dalam bidang ekonomi kratif berbasis produk unggulan daerah mendapat penghargtaan dari wakil Presiden RI,” katanya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unej, Achmad Subagio juga menyatakan mendukung penuh pada pengembangan kopi di Bondowoso. Hal itu dibuktikan lewat pembukaan Kampus II Unej Bondowoso yang pada waktu lalu diresmikan oleh Menristekdikti Muhamad Nasir.
Rombongan Kementan RI, Disperta Bondowoso dan LPPM Unej disambut oleh tarian Singo Ulung dan seni tradisional pojien. Usai itu, rombongan diajak berkeliling mengunjungi stand-stand dan berdialog dengan petani kopi setempat. [har]

Tags: