Kementerian Pertanian Siapkan Rp15 T Untuk Dongkrak IP

7-FOTO OPEN yit-mentan5suLamongan, Bhirawa
Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman, Selasa (18/11) mengunjungi lahan pertanian di Dusun Melaten Desa Bandungsari Kecamatan Sukodadi/Lamongan. Selain itu, dia juga mengunjungi saluran irigasi pertanian di Dusun Srampat, Desa Klagensrampat Kecamatan Maduran.
“Tujuan saya ke sini ini untuk langsung bertanya kepada user, para petani, apa yang dibutuhkan. Karena kalau tidak sesuai yang dibutuhkan petani, negara rugi, bantuannya juga tidak bisa dimanfaatkan oleh petani,” ujar Amran Sulaiman saat meninjau jaringan irigasi di Desa Bandungsari Kecamatan Sukodadi.
Dikatakan olehnya, sebagai kompensasi kenaikan harga BBM bersubsidi, di bidang pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) Ri menyiapkan anggaran sebesar Rp 15 triliun untuk meningkatkan indeks pertanaman. “Sebagai kompensasi kenaikan harga BBM bersubsidi, sudah disiapkan Rp 15 triliun untuk bidang pertanian. Nantinya untuk digunakan membangun jaringan irigasi, alat dan mesin pertanian, ” kata Amran.
Dia menyebut saat ini  sudah tidak ada ego sektoral. Karena pembangunan pertanian juga membutuhkan kerja dari kementerian lain. “Karena itu saat ini saya juga mengajak rekan dari Kementerian Pekerjaan Umum, ” imbuh dia.
Di Desa Bandungsari Kecamatan Sukodadi, Amran Sulaiman menjanjikan selain membangun jaringan irigasi, juga menjanjikan akan menambah bantuan alsintan. “Peningkatan program di bidang pertanian ini diharapakan bisa menaikkan indeks pertanaman, ” kata Amran Sulaiman.
Saat di Dusun Srampat, Desa Klagensrampat Kecamatan Maduran, Amran Sulaiman sempat meninjau jaringan irigasi yang mengalirkan air dari Sungai Bengawan Solo menggunakan pompa air. “Nanti anggaran pertanian dari kompensasi kenaikan harga BBM bersubsidi akan digunakan untuk pompa air dan irigasi seperti ini. Setuju bapak-bapak,” ucap Amran Sulaiman disambut dengan kata setuju secara serempak oleh petani Desa Klagensrampat.
Indeks pertanaman (IP) sendiri adalah berapa kali dalam setahun suatu lahan dapat ditanami. Tahun ini, produksi padi Lamongan diperkirakan bisa mencapai 1.025.221 ton gabah kering giling (GKG), naik dibanding produksi tahun 2013 yang sebesar 966.625 ton GKG.
Meski terjadi kenaikan produksi, IPnya tidak merata. Ada yang ditanami padi tiga kali, dua kali, bahkan sekali. Data Dinas Pertanian dan Kehutanan setempat di tahun 2013 menyebutkan, dari total luas 87.449 ha lahan sawah, seluas 3.785 ha diantaranya ditanami padi tiga kali. Kemudian seluas 48.984 ha ditanami dua kali dan 30.407 ha ditanami sekali. Sisanya, seluas 4.323 ha tidak ditanami.
Sementara berdasarkan irigasi yang digunakan, sebanyak 52.420 ha menggunakan irigasi teknis dan sisanya, 35.079 ha menggunakan tadah hujan. Selain itu terdapat 53.223 hektar lahan bukan sawah. Yakni berupa tegal/kebun, ladang, perkebunan, hutan rakyat dan hutan negara.
Lamongan sendiri menyimpan potensi untuk bisa menaikkan IP. Karena dilewati Sungai Bengawan Solo dan memiliki Waduk Gondang yang berkapasitas maksimal 23.712.500 meter kubik, potensi airnya cukup tinggi. Karena itulah Kementerian Pertanian akan meningkatkan IP itu melalui teknologi budidaya dan peningkatan kemampuan jaringan irigasi. [yit]

Keterangan Foto : Mentan RI Amran Sulaiman (berkemeja putih) dengan lengan digulung didampingi Bupati Lamongan Fadeli (PDH hijau) saat meninjau jaringan irigasi di Desa Bandungsari. [suprayitno/bhirawa]

Tags: