Kementerian Perindustrian Dorong Optimalisasi Pendidikan Vokasi

Airlangga Hartarto

Kediri, Bhirawa
Kementerian Perindustrian mendorong optimalisasi untuk pendidikan vokasi sehingga bisa mengurangi terjemahnya lulusan sekolahrika kejuruan agar siap untuk bekerja.
“Pendidikan vokasi ini harapan ke depan Ini jadinya program unggulan Presiden dan akan transformasi pendidikan. Selama ini, pendidikan sedikit produktif dengan vokasi akan ada ‘link and match’ (keterkaitan dan kesepadanan),” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam acara Dialog Nasional Ke -5 Sukses Indonesiaku di Gedung Sasana Krida Surya Kencana (SKSK) PT Gudang Garam Tbk Kediri, Jawa Timur, Rabu (15/11).
Ia mengatakan, kerja lulusan SMK ada masalah, sehingga harus ada transformasi, yaitu adanya keterkaitan dan kesepadanan untuk memperbaiki struktur pendidikan, sehingga dengan lebih banyak kerja di industri. Untuk dapat memanfaatkan fasilitas di industri, murid SMK diberi kesempatan berlatih.
Kementerian Perindustrian, tambah dia, lakukan penyempurnaan program sesuai dengan kebutuhan industri. Saat ini, sudah ada 31 program studi yang programnya sudah disesuaikan.
Untuk merealisasikan program tersebut, Kementerian Perindustrian juga sudah memiliki koordinasi dengan berbagai pihak, misalnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kementerian BUMN, dan berbagai kementerian lainnya.
“Jadi, jika kementerian bisa di harapkan 600 ribu lulusan SMK dapatkan pekerjaannya .. Posisi Jatim, kontribusi ekonominya 32 persen kedua setelah Jawa Barat, yang 42 persen Ini provinsi yang basisnya industri dan ini akan semakin kolah dan diharapkan masyarakat bisa bekerja di sekitar industri, “ujarnya.
Ia mencontohkan, Kediri termasuk kota industri. Beberapa kota industri lainnya misalnya Kudus, Cilegon, Gresik, Sidoarjo, Bekasi, dan beberapa kota lainnya. Dengan adanya industri tersebut, penyerapan lulusan SMK ke depannya diharapkan juga bisa semakin ditingkatkan.
Ia menambahkan, penyerapan SMK memang diharapkan bisa diperbaiki lagi. Selama ini, penerimaan SMK belum bisa optimal, karena terkendala kompetensi. Untuk itu, selain mengusir pendidikan vokasi, yaitu pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan yang ada program pendidikan Diploma (diploma 1, diploma 2, diploma 3 dan diploma 4), juga mendorong agar masyarakat ikut pelatihan di BLK (Balai Latihan Kerja) agar masyarakat pendidikan sesuai dengan keinginan industri.
“Sekarang ini di SMK, tiga tahun ke depan persentasenya lebih tinggi. Harapannya yang sudah ikut program tersertifikasi, mereka bisa diterima di industri. Jadi, banyak lulusan SMK yang jadi utama. Sekarang SMK bisa perpanjangan diploma, diploma 1, 2, 3, dan bisa meniti karir di industri, “katanya.
Kegiatan Dialog Nasional Ke-5 Sukses Indonesiaku tersebut sebelumnya diselenggarakan di dalam daerah, misalnya Gunung Kidul, Pemalang, dan Ambarawa. Kegiatan di Kediri tersebut, diikuti hingga 8.000 pelajar SMK dan wali murid. Selain itu, juga puluhan kepala sekolah SMK, dan tamu undangan lain baik tingkat Kota dan Kabupaten Kediri.
Selain dihadiri Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, juga Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, petinggi PT Gudang Garam Tbk, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Wakil Bupati Kediri Masykuri dan beberapa tamu undangan lainnya. [van]

Tags: